KENDAL, Lingkarjateng.id – Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, menginstruksikan seluruh jajarannya untuk bergerak cepat dalam penanganan banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kendal.
Salah satunya dengan memerintahkan dinas terkait untuk segera menangani tanggul jebol di Kali Waridin, Kecamatan Brangsong. Pasalnya, tanggul jebol ini mengakibatkan beberapa desa terendam banjir.
Bupati Dico menyampaikan bahwa tanggul Kali Waridin merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pustadaru) Provinsi Jawa Tengah.
Namun untuk mengantisipasi terjadinya banjir kembali akibat tanggul yang jebol ini, Pemkab Kendal langsung bergerak cepat untuk memperbaiki tanggul dengan mendatangkan alat berat.
“Tanggul sungai Waridin ini jebol sehingga menyebabkan banjir sedahsyat kali ini. Kali Waridin ini sebenarnya di bawah Pusdataru. Karena ini kondisinya urgent sehingga kita bertindak lebih cepat. Dari Kabupaten juga mengirimkan alat untuk memperbaiki tanggulnya,” ujarnya saat meninjau Kali Waridin pada Senin, 2 Januari 2023.
Kondisi banjir di Kabupaten Kendal yang terjadi di penghujung akhir tahun 2022 ini sangat ekstrem. Tercatat 38 desa di sembilan kecamatan terendam banjir.
“Kondisi banjir di Kendal ini cukup ekstrem, beda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kemarin saya ke beberapa kecamatan permasalahannya memang dikarenakan drainasenya macet, sampah -sampah yang nyangkut, terus ada beberapa lokasi yang desiminasinya sungai itu sudah tinggi, tapi sungai itu kewenangan provinsi,” imbuhnya.
Dirinya memastikan, Pemkab Kendal akan terus mendistribusikan kebutuhan masyarakat terdampak banjir seperti makanan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya agar tetap terpenuhi.
“Di hari ketiga ini masih ada 17 titik tergenang banjir yang terus kita monitor. Kita pastikan dulu kebutuhan masyarakat terdampak banjir ini terpenuhi. Kebutuhan seperti makanan, obat-obatan dan lain sebagainya semuanya sudah saya perintahkan untuk didistribusikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Kendal, Sadtata, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pusdataru Jawa Tengah Kali Waridin untuk segera menangani tanggul jebol tersebut.
“Sebenarnya Kali Waridin ini kewenangannya Pusdataru. Tapi karena yang terkena dampak itu masyarakat Kendal mau tidak mau kita harus segera kita tangani,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, perbaikan tanggul direncanakan menggunakan tiga alat berat dari PUPR Kendal dan Pusdataru Jawa Tengah dengan memakan waktu selama satu minggu dengan menggunakan anggaran dana tidak terduga.
“Rencana alat beratnya datang itu hari Selasa tapi instruksi dari Pak Bupati hari ini sehingga kita komunikasikan dengan Pusdataru, insyaallah nanti sore datang,” papar Sadtata.
Di sisi lain, Kepala Desa Kebonadem, Bisri menjelaskan, jebolnya tanggul Kali Waridin mengakibatkan tiga desa terendam banjir yakni Desa Kebonadem, Brangsong dan Kumpulrejo.
“Terima kasih Pak Dico langsung respons cepat. Tapi kami juga berharap Kali Waridin segera dinormalisasi untuk mengembalikan fungsi sungai,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)