SEMARANG, Lingkarjateng.id – Banjir yang melanda Kabupaten Demak tepatnya di Kecamatan Karanganyar dan Gajah telah membuat 21 ribu warga mengungsi dan menjadi jumlah pengungsi terbanyak pada awal 2024.
Hal itu diutarakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat meninjau lokasi tanggul jebol yang menyebabkan Demak tergenang banjir, Senin, 12 Februari 2024.
Pihaknya menegaskan BNPB akan terus melakukan pendampingan hingga bencana banjir di Kota Wali teratasi.
“Meskipun kemarin Deputi 1 Sistem dan Strategi BNPB telah datang dan memberikan bantuan dana operasional dan permakanan, pekerjaannya (BNPB) belum selesai. Harus sampai tuntas baik sebelum, selama, dan sesudah (kejadian bencana)”, terang Suharyanto.
Sebagaimana diketahui, pengungsi banjir di Demak tersebar di 59 titik pengungsian. Banjir juga mengakibatkan jalan raya Demak-Kudus terputus oleh genangan air setinggi hingga tiga meter. Tidak hanya itu, lahan pertanian seluas 2.965 hektar juga ikut terendam.
Ia menjelaskan para pengungsi menjadi prioritas pertama dalam penanganan darurat bencana banjir Demak. Untuk itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Demak bersama BNPB berkomitmen memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Lebih lanjut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KEMENPUPR) juga dihadirkan untuk ikut menyelesaikan penanganan tanggul jebol. Salah satunya adalah tanggul tersier Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Selain itu, BNPB juga mempertimbangkan akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas hujan selama perbaikan tanggul berjalan.
“Setiap minggu kami evaluasi, jika nanti tanggul sudah selesai ditutup oleh PUPR, maka selanjutnya memikirkan genangan ini untuk disedot dan dikembalikan ke sungai”, kata Suharyanto.
Sebagai informasi, dalam rangka upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang di Kabupaten Demak, hingga saat ini BNPB telah menyalurkan dukungan operasional berupa bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dan logistik sebanyak dua kali. Bantuan DSP Tahap I telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Demak pada 8 Februari 2024 sebesar 250 juta rupiah.
BNPB kembali menyalurkan bantuan DSP Tahap II pada Senin, 12 Februari 2024. Total bantuan DSP yang diberikan sebesar 1.150 juta rupiah dengan rincian bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 300 juta rupiah, Kabupaten Demak sebesar 350 juta rupiah, Kodim 0716/Demak sebesar 250 juta rupiah, dan kepada Polres Demak sebesar 250 juta rupaih.
Kemudian bantuan dukungan operasional dasar berupa 1.500 paket sembako, 3.000 pouch makanan siap saji, 3.000 paket biskuit protein, 1.000 paket susu anak, 100 botol sabun cair hand wash, 500 lembar sarung, 500 lembar jarik, 500 pcs pakaian dalam wanita, 500 pcs pakaian dalam pria, 1.000 paket pembalut, 1.000 paket pampers, 1.000 paket pakaian wanita, 3.000 pcs matras, 3.000 pcs selimut.
Dukungan operasional peralatan berupa lima unit pompa alkon, sembilan unit tenda pengungsi, 100 unit tenda keluarga, lima unit perahu katamaran, dua unit mesin perahun 25 PK, delapan unit mesin perahu 15 PK, dan satu unit mobil dapur umum. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)