KUDUS, Lingkarjateng.id – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus saat ini tengah menggencarkan program-program pemberdayaan ekonomi kerakyatan untuk membangkitkan UMKM lokal.
Program yang diadakan oleh Pemkab Kudus tersebut di antaranya seperti kegiatan pasar rakyat, bantuan sosial hingga pelatihan bagi masyarakat. Berbagai program tersebut pun menuai respon positif dari masyarakat.
Bupati Kudus, HM Hartopo menyampaikan, acara pasar rakyat yang sempat diadakan baru-baru ini dalam HUT ke-473 Kudus dinilai berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM setempat. Hal ini, kata dia, menjadi tanda perekonomian di Kudus mulai menggeliat.
“Pasar Rakyat ini akan kami adakan lagi di tiap kecamatan,” ujarnya.
Selain itu, Hartopo juga berkomitmen mendukung pengembangan UMKM dengan berbagai pelatihan melalui Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus. Terutama pelatihan pemasaran produk yang menurutnya penting dikuasai pedagang.
“Berdagang kuncinya memang strategi pemasaran. Kalau pemasaran oke, produksi bisa jalan terus. Makanya kami fasilitasi pelatihan di Disnaker Perinkop UKM,” terangnya.
Ia menuturkan, setiap tahun Pemkab Kudus selalu mengadakan pelatihan melalui Disnakerperinkop dan UKM Kudus. Sejumlah pelatihan diadakan untuk meningkatkan kualitas para pelaku UMKM. Diharapkannya, dengan adanya peningkatan kualitas dan pemasaran UMKM akan membantu meningkatkan perekonomian di Kudus.
“Pelatihan ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk menambah kemampuan dan pengalaman. Bertumbuhnya UMKM bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kita, jadi akan kita berdayakan terus,” tuturnya.
Tak hanya memberikan pelatihan, Hartopo akan memudahkan perizinan pada pelaku UMKM di Kudus. Ia menyebut, Disnakerperinkop dan UKM Kudus serta dinas terkait akan memfasilitasi legalisasi usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), PIRT dan sertifikasi halal.
“Kami akan memudahkan para pelaku usaha untuk terus berproses dan mengembangkan produksinya dengan menyederhanakan legalisasi usaha,” imbuhnya.
Bupati juga meminta agar pelaku usaha yang lain meningkatkan kualitas produk. Sehingga makin banyak produk UMKM di Kota Kretek yang bisa naik kelas.
“Sudah ada produk UMKM yang masuk di minimarket. Ayo produk-produk lain juga bisa masuk di minimarket bahkan di supermarket, saya yakin UMKM lokal kita bisa,” tegasnya.
Hartopo mengungkapkan, ingin memberikan peluang seluas-luasnya pada UMKM lokal untuk berkembang. Terbaru, bupati menggandeng Indomaret untuk turut mempromosikan produk lokal dengan melakukan kurasi produk makanan kering UMKM di Kudus.
Untuk diketahui, saat ini sudah 13 produk UMKM Kudus yang mejeng di minimarket tersebut, usai difasilitasi oleh Disnakerperinkop dan UKM setempat. Produk tersebut pun dipasarkan di 55 cabang Indomaret yang ada di Kabupaten Kudus.
Tiga belas produk yang lolos kurasi di antaranya Shasie Stick Godhong Kersen rasa original dan pedas, sweet brownies coklat, kerupuk kemplang, jamur tiram crispy Mak Krez rasa original dan balado. Kemudian Serizh akar kelapa, Serizh bolu tetes, kacang bawang Saputra, keripik usus Paquita, kerupuk rambak kerbau Paquita, Mine melted banana chips rasa cheese milk dan rasa pedas manis.
“Memang concern kami adalah bagaimana UMKM lokal bisa lebih berkembang dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Kudus,” tukasnya.
Sementara, salah satu usaha keripik usus dan kerupuk rambak merek Paquita, Inay Nuraini mengaku terbantu dengan program-program yang telah diadakan Pemkab Kudus untuk membangkitkan UMKM lokal. Dirinya berterima kasih kepada Pemkab Kudus yang selama ini telah memfasilitasi UMKM miliknya.
“Waktu itu ikut program Pemerintah Kabupaten Kudus, akhirnya produk saya dikurasi dan alhamdulillah lolos untuk dipasarkan di minimarket,” ujarnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)
Program Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
- Kegiatan Pasar Rakyat
- Kegiatan Pasar Murah
- Bantuan Sosial
- Pelatihan Bagi Masyarakat