Banyak Truk Tambang Galian C Over Tanase Picu Jalan Rusak di Kayen dan Sukolilo Pati

SEBABKAN JALAN RUSAK: Truk tambang galian C yang beroperasi di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati terlihat melebihi muatan. (Khairul Mishbah/Lingkarjateng.id)

SEBABKAN JALAN RUSAK: Truk tambang galian C yang beroperasi di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati terlihat melebihi muatan. (Khairul Mishbah/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id Truk tambang galian C yang beroperasi di Kecamatan Kayen dan Sukolilo, Kabupaten Pati banyak yang melebihi muatan (over tonase). Hal ini diduga menjadi penyebab banyak jalan di daerah ini mengalami kerusakan yang sangat parah.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Kayen AKP Imam Basuki mengaku pihaknya selama ini hanya bisa melakukan imbauan saja. Imbauan langsung disampaikan kepada pemilik tambang, bahwa truk yang over tonase telah mengakibatkan jalan rusak.

“Selama ini belum ada penindakan, di kami selaku Polsek hanya mengimbau saja,” ungkapnya saat dihubungi, pada Selasa, 25 Juli 2023.

9 Fakta Polemik Galian C dan Jalan Rusak Kabupaten Pati

Ia mengaku tidak memiliki wewenang untuk menindak truk tambang yang over tonase.

“Kalau terkait muatan truk yang over tonase atau muatannya berlebih, maka lebih tepatnya hal ini ditanyakan ke Kasatlantas atau ke pihak Dishub Pati yang berwenang menindak. Jadi lebih pasnya ke sana. Sebab kalau penindakan yang dilakukan secara lebih spesifik, itu di Satlantas dan Dishub,” ujarnya.

Meski begitu, menurutnya selama ini belum ada warga yang melayangkan laporan kepada pihaknya terkait aksi tersebut.

“Kalau selama ini saat menjabat di Kapolsek Kayen, belum ada laporan jika terkait truk yang over tonase. Walaupun begitu, selama ini kita imbau saja kepada pemilik tambang,” tandasnya.

Efek Galian C, Jalan Sumbersari-Beketel Pati Rusak Parah

Sebelumnya telah diberitakan, banyak jalan di Kecamatan Kayen dan Sukolilo yang rusak akibat aktivitas galian C, salah satunya Jalan Sumbersari-Beketel. Banyak warga sudah mengeluhkannya. Keluhan bahkan diluapkan warga melalui sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video berdurasi satu menit itu, warga meluapkan kekesalannya karena selama bertahun-tahun jalan rusak tersebut tak tersentuh pembangunan.

Seperti yang diungkapkan oleh Nurkholis, salah satu warga yang meluapkan keresahannya. Ia menyebut, semenjak adanya tambang galian C, jalan semakin rusak. Parahnya lagi, hal tersebut tidak dihiraukan oleh penambang maupun pihak berwajib.

“Mereka hanya mengambil keuntungannya saja, tanpa dipikirkan kerugiannya yang diakibatkan karena kerusakan jalan ini,” tuturnya dengan kesal ketika ditemui di Desa Beketel, Kayen, belum lama ini.

Miris! Ternyata Banyak Galian C Ilegal di Sukolilo Pati Belum Ditindak

Lebih lanjut, pihaknya membenarkan bahwa selama ini tidak ada langkah perbaikan yang dilakukan pemerintah.

“Tak pernah ada perbaikan dari pemerintah. Paling mentok hanya dilakukan langkah pengurukan memakai batu padas. Kalau hanya begitu, nanti kalau hujan hilang lagi. Lubangnya semakin dalam lagi, rusak lagi, hancur lagi,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kusno, warga Desa Sumbersari. Menurutnya, selama ini warga harus menahan kepulan debu yang diakibatkan jalan rusak. Bahkan, banyak tetangganya, yang berjualan di pinggir jalan tersebut ikut merugi karena banyaknya debu.

“Kalau kecelakaan jarang terjadi, tetapi lingkungan menjadi tidak nyaman karena debu. Pihak penambang tidak bertanggung jawab. Minimal agar masyarakat tidak merasa dirugikan akibat aktivitas galian mereka,” protesnya.

Di sisi lain, Calon Legislatif dari Partai Demokrat, Supriyadi yang juga merupakan warga Kecamatan Kayen, menjelaskan bahwa kerusakan jalan Sumbersari-Beketel itu mencapai 3 kilometer. Dan itu merupakan akses utama bagi warga sekitar.

“Jalan ini merupakan akses vital. Juga merupakan jalur alternatif penghubung sampai Kabupaten Blora. Tapi kondisinya parah begitu, apalagi yang di atas sana, sangat parah kondisinya. Melihat kondisi begini, pemerintah harus peka. Anggarannya sudah digedok beberapa triliun katanya, tetapi hasilnya mana?” kritiknya.

BPKAD Catat Hanya 10 Objek Galian C di Pati yang Setor Retribusi

Ia pun berharap, nantinya jika sudah terpilih jadi anggota DPRD Pati, ia akan mengawal proses pembangunan di daerah pemilihannya, yakni dapil 5 yang meliputi: Sukolilo, Kayen, Tambakromo, dan Gabus.

“Harus ada perwakilan dari daerah sini yang bisa mengawal pembangunan di daerah sini. Dan sebenarnya masyarakat sudah mulai cerdas dalam memilih wakilnya. Mana yang hanya memberi janji, mana yang bisa dipercaya, dan mana yang kerja sungguh-sungguh. Saya tak mau berjanji muluk-muluk, tapi nanti mari buktikan, kalau saya terpilih, aspirasi dari warga sini akan jadi prioritas,” tegas pria yang juga menjabat Direktur Lingkar TV ini.

Lebih lanjut, Supriyadi melihat kondisi sepanjang jalan Sumbersari menuju Beketel memang banyak debu beterbangan. Sebab, banyak truk bermuatan padas yang over kapasitas. Selain menyebabkan jalan rusak, juga muatannya melimpah ke jalan dan itu menyebabkan debu yang berbahaya bagi pernafasan dan penglihatan.

“Saya melihat sendiri bagaimana warga yang hilir mudik terganggu, karena jalannya sempit serta rusak, ditambah debu. Jadi harapan kami, jangan sampai aspirasi rakyat ini dikesampingkan. Perwakilan rakyat harus berpartisipasi dan harus menunjukkan kepedulian nyata,” tutupnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)

Exit mobile version