Bantuan Laptop Mudahkan Pendampingan Program Sekolah Penggerak di Kudus

Bantuan Laptop Mudahkan Pendampingan Program Sekolah Penggerak di Kudus

PRAKTIK: Kepala Sekolah SD 2 Medini saat mencoba bantuan laptop dari Djarum Foundation untuk mendukung Program Sekolah Penggerak, Rabu (27/4). (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Sejumlah Sekolah Penggerak di Kudus mendapatkan bantuan laptop dari Djarum Foundation. Total ada 33 sekolah yang mendapatkan bantuan tersebut. Bantuan laptop itu diberikan untuk mendukung sekolah mengikuti pendampingan program sekolah penggerak. Sekolah-sekolah yang menerima bantuan ini pun mengaku bahwa laptop tersebut membantu mereka untuk mengikuti pendampingan dengan mudah dan lancar.

Salah satu sekolah yang merasa terbantu dengan bantuan laptop ini yaitu SD 2 Medini. Bantuan laptop itu dinilai bisa memudahkan pihak sekolah mengikuti pendampingan program sekolah penggerak.

Kepala Sekolah SD 2 Medini Kholid menyampaikan, pihaknya akan menggunakan bantuan laptop itu untuk mengikuti zooming, mengunduh SK, mengakses aplikasi “Merdeka Mengajar” maupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan sekolah penggerak. Apalagi, pendampingan program Sekolah Penggerak kali ini akan lebih banyak dilakukan secara daring.

Sekolah Penggerak di Kudus Terima Bantuan Laptop dari Djarum Foundation

“Bantuan laptop ini sangat membantu, apalagi kapasitas laptop kami sudah agak rendah. Kalau laptop ini kan kapasitasnya tinggi, jadi memudahkan untuk mengikuti program sekolah penggerak yang butuh mengakses banyak link online,” paparnya.

Kholid menjelaskan, dirinya juga sudah mencari tahu mengenai kegiatan program Sekolah Penggerak. Menurutnya, kebanyakan kegiatannya nanti akan dilakukan secara daring, sehingga membutuhkan laptop dengan kapasitas yang tinggi.

“Kemarin saya cek memang ada aplikasi yang memang harus pakai laptop yang kapasitasnya kekinian. Kebanyakan kegiatannya memang online, tugas-tugasnya itu kan juga ada yang harus diupload ke aplikasi,” terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya tertarik mengikuti Sekolah Penggerak karena ingin mengikuti perkembangan di dunia pendidikan. Program ini juga dinilai sebagai tantangan untuk bisa semakin mengembangkan sekolah.

33 Sekolah di Kudus bakal Terapkan Program Sekolah Penggerak

“Selain untuk mengikuti program pemerintah, kami juga ingin memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Ini juga bisa menjadi motivasi supaya sekolah, guru dan siswa bisa semakin aktif dan mandiri,” tuturnya.

Bahkan, guru-guru di SD 2 Medini juga sudah mulai mencoba aplikasi Merdeka Mengajar. Kholid berharap, nantinya para guru dan siswa bisa melaksanakan program Sekolah Penggerak.

BAHAGIA: Sejumlah kepala sekolah menunjukkan bantuan laptop dari Djarum Foundation untuk mendukung Program Sekolah Penggerak. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

“Program sekolah penggerak akan menerapkan Kurikulum Merdeka yang fokusnya pada anak. Aplikasi Merdeka Mengajar juga sudah mulai dicoba oleh guru di sini, jadi ketika nanti diterapkan, guru sudah ready semua dan bisa menerapkan sesuai dengan harapan pihak dinas dan pemerintah pusat,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Sekolah SD 2 Margorejo Choirun Nisa mengatakan, bantuan laptop dari Djarum Foundation membantu meringankan sekolah mengikuti program Sekolah Penggerak.  Hal ini karena kebanyakan kegiatan pendampingan Sekolah Penggerak dilakukan melalui aplikasi dan link secara daring.

Disdikpora Kudus Ujicoba Kurikulum Prototipe di Sekolah Penggerak

“Bantuan laptop yang diberikan kemarin (26/4) sangat bisa membantu mengikuti kegiatan program Sekolah Penggerak,” ungkapnya.

Menurutnya, laptop yang diberikan memiliki kapasitas yang tinggi dibandingkan laptop yang dimiliki sekolah saat ini. Sehingga bisa digunakan untuk mengunduh maupun mengupload dokumen.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa memperlancar saat mengikuti program Sekolah Penggerak,” kata dia.

Lebih lanjut, SD 2 Margorejo sendiri mengikuti program Sekolah Penggerak ini supaya tidak ketinggalan jaman. Mengingat saat ini sudah memasuki jaman digital.

“Kami ingin memajukan sekolah supaya tidak ketinggalan kemajuan jaman. Karena kami ingin mengacu pada masa depan anak didik yang saat ini harus mengikuti Generasi Pelajar Pancasila,” ucapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version