PATI, Lingkarjateng.id – Bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pati seringkali digunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk membuat takut masyarakat. Sehingga, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih bijak dalam bermedia sosial.
Seperti video beredar baru-baru ini yang memperlihatkan banjir bandang menerjang sangat besar. Padahal, kejadian tersebut terjadi di luar negeri. Akibatnya, masyarakat menjadi was-was dan khawatir akan adanya banjir besar.
Kepala Diskominfo Pati, Ratri Wijayanto, meminta kepada pengguna media sosial untuk tidak mengunggah informasi yang justru memperkeruh suasana. Apalagi, cuaca akhir-akhir ini diwarnai intensitas hujan tinggi sehingga masyarakat diajak untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi.
“Ada beberapa unggahan video seperti di Facebook Instagram atau di WA yang ternyata bukan di Pati. Jadi masyarakat harus bijak,” imbaunya.
Menurut Ratri, dalam kondisi seperti ini masyarakat mudah terprovokasi akan informasi yang diterima. Akibatnya, banyak pengguna medsos yang menyebarkan suatu informasi tanpa melakukan konfirmasi terlebih dulu.
“Sebenarnya maksud mereka ini baik, memberikan informasi jika ada banjir. Tapi juga harus bijak, dicari tahu dulu kebenaran informasi itu. Jangan sampai, justru informasinya tidak benar,” tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, Ratri menekankan pentingnya literasi digital kepada masyarakat agar lebih bijak dalam bermedsos. Untuk itu, pihaknya juga menggandeng media pers sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran informasi hoaks.
“Jadi media pers kita minta sama-sama memberikan literasi kepada masyarakat supaya memberikan informasi yang bermanfaat,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)