Angka Pengangguran di Kota Semarang Tinggi, Banyak Pekerja Tak Siap Mental

DIALOG: Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, saat menghadiri kegiatan Job Fair di Balai Kota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

DIALOG: Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, saat menghadiri kegiatan Job Fair di Balai Kota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Sutrisno, mengungkapkan bahwa banyaknya pengangguran di Kota Semarang disebabkan oleh kondisi mental pekerja yang belum siap. Hal itu terbukti dengan banyaknya lulusan SMK yang mendominasi pengangguran terbanyak khususnya di Jawa Tengah.

“Lowongan kerja banyak, tetapi ketika melihat kontrak kerja pada saat seleksi akhir jadi sedikit. Ternyata mental kerja teman-teman di Kota Semarang, belum siap,” ungkapnya.

Sutrisno berharap kepada perguruan tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menyiapkan mental siswa dan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus.

Angka Pengangguran di Kota Semarang Meningkat Sejak 2020

“Kami berharap pada perguruan tinggi, sekolah SMK untuk menanamkan mental kerja itu bagaimana kepada siswa dan mahasiswanya,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu menyebutkan persentasi jumlah pengangguran di Kota Semarang dari 9,6 persen pada tahun 2021 menjadi 7,9 persen. Meski begitu, jumlah tersebut menurutnya masih di atas rata-rata nasional maupun provinsi.

“Salah satu yang memang menjadi konsen adalah terkait tingkat pengangguran terbuka,” jelasnya.

Melalui kegiatan Job Fair yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang merupakan rangkaian Hari Jadi ke-476 Kota Semarang, dirinya meminta gelaran tersebut tidak hanya digelar sebagai sebuah pesta maupun senang-senang, namun sebagai sebuah pelayanan bagi masyarakat.

Entaskan Kemiskinan, Pemkot Semarang Prioritaskan 7 Kelurahan

“Tentu, rangkaian hari jadi jangan hanya ibaratnya pesta-pesta, senang-senang saja. Tetapi, bagaimana kita juga memberi satu pelayanan kepada masyarakat,” pintanya.

Pihaknya menambahkan, acara Semarang Job Fair yang diadakan oleh Pemkot Semarang diikuti sebanyak 43 perusahaan dengan 2.803 lowongan kerja.

Job Fair yang memberikan informasi lowongan pekerjaan kepada para pencari kerja itu sekaligus sebagai ajang memberi semangat kepada pencari kerja agar terus berjuang.

“Bagaimana sekarang ini memberi informasi terkait lowongan pekerjaan, dan yang kedua adalah memberikan semangat agar generasi muda tetap fight, rasa fighting juga harus dibangun,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version