17 Brand Lokal Pamerkan Koleksi Busana di Kudus Fashion Week

BERGAYA: Para model saat memperagakan busana di panggung Kudus Fashion Week yang digelar di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pada Sabtu, 10 September 2022 malam. (Nisa Hafizhotus S/Lingkarjateng.id)

BERGAYA: Para model saat memperagakan busana di panggung Kudus Fashion Week yang digelar di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pada Sabtu, 10 September 2022 malam. (Nisa Hafizhotus S/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 17 brand fashion lokal memamerkan koleksi busana dalam acara Kudus Fashion Week (KFW) yang digelar di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus bersamaan dengan Pekan UMKM Kudus pada Sabtu, 10 September 2022 malam.

Koleksi busana yang dipamerkan itu mayoritas merupakan karya dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Kretek. Di antaranya yaitu Nadheera Luxury, Arabelle, Khumaira, Dyn Clothing, Raudhah Scarf, Lina Livia, Dhienna dan Alevva. Kemudian ada Belva, Alya, Mecca.id, Tan Eem, Dea’s Diary x Egni, Abika, Alfasa, Al Hazmi, dan Tere Batik.

“Acara ini dikuti 17 brand fashion di Kudus. Kalau pakaiannya diperagakan oleh 18 orang model,” kata Penggagas acara KFW, Aris Magenta.

Ia mengakui banyak brand fashion lokal di Kudus sangat antusias dengan adanya acara KFW ini. Bahkan, dirinya terpaksa menolak sejumlah brand karena keterbatasan waktu dan tempat. “Kami sampai nolak-nolak beberapa brand karena sudah tidak cukup lagi,” ucapnya.

Menurutnya, Kudus merupakan Kota Fashion. Banyak produk fashion asal Kudus yang sudah terkenal di kancah nasional bahkan internasional.

Oleh karena itu, lewat KFW ini pihaknya ingin memperkenalkan karya lokal secara lebih luas lagi. Selain itu pihaknya juga ingin menunjukkan jika Kota Kretek memiliki produk fashion yang bagus.

“Kami ingin menunjukkan produk kreativitas dari teman-teman. Di Kudus saat ini punya banyak pelaku fashion,” tuturnya.

Menurutnya, Kudus punya potensi besar di bidang fashion sehingga ia berharap acara serupa bisa terus muncul ke depannya. “Kami berharap para pelaku fashion di Kudus bisa menuju pasar internasional.”

Sementara itu, perwakilan Kamar Dagang Industri Kabupaten Kudus, Ekawati Rahayuningsih mengatakan bahwa KFW menjadi wadah agar produk fashion Kudus semakin dikenal dan menginginkan event ini tidak hanya digelar secara temporal.

“Kalau bisa Kudus Fashion Week ini jangan temporal, tetapi berkelanjutan. Kalau bisa setahun dilaksanakan beberapa kali. Supaya fashion di Kudus semakin menggema di nasional dan internasional,” imbuhnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Acara HUT PT Sukun Wartono, Armnima Yusuf Wartono mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak untuk terselengaranya acara ini. Senada, pihaknya juga mau brand fashion lokal di Kudus bisa tembus pasar global.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini brand lokal bisa menembus pasar global,” tutupnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S – Koran Lingkar)

Exit mobile version