REMBANG, Lingkarjateng.id – Sebanyak 16 cabang olahraga (Cabor) di Kabupaten Rembang lolos dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah (Porprov Jateng) yang akan diselenggarakan pada bulan September 2023 mendatang.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum KONI Kabupaten Rembang, Vivit Dina Rini Atnasari, saat Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) KONI di Hotel Fave Rembang, pada, Rabu 28 Desember 2022.
Vivit memperinci 16 cabang olahraga itu meliputi enam cabor tuan rumah yang secara otomatis lolos tanpa kualifikasi, yaitu catur, wushu, pencak silat, muaythai, bola voli pantai dan rugby. Sedangkan 10 cabor lainnya kickboxing, senam, bulutangkis, binaraga fitness, menembak, taekwondo, bridge, panjat tebing, pentaque ldan esport.
“Kami tidak ingin muluk-muluk. Kita targetkan bisa menduduki posisi 18 besar dalam Porprov Jawa Tengah,” ujarnya.
Dirinya juga memohon kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang untuk lebih memperhatikan fasilitas tempat pertandingan. Pasalnya fasilitas yang ada saat ini dirasa masih kurang memadahi.
“Kami iri dengan Kabupaten Pati, fasilitas olahraga di sana bisa membuat sektor olahraga terasa menggeliat. Anak-anak mudanya semangat olahraga,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’, mengatakan terkait dana pembinaan olahraga dan venue pertandingan, Pemkab siap mendukung sesuai porsi dan kapasitasnya. Namun yang terpenting dirinya meminta seluruh cabang olahraga tetap menjaga kekompakan.
“Selalu mendukung, tentu dengan porsi. Tetap jaga soliditas, karena kebersamaan menjadi sangat penting,” terangnya.
Tempat pertandingan sekelas sport center juga akan diupayakan lebih cepat.
“Kalau tidak di tahun ini, ya, tahun depan. Semoga bisa terealisasi dengan cepat,” tegasnya.
Gus Hanies, sapaan akrab Wakil Bupati Rembang, menekankan kepada jajaran KONI dan pengurus cabang olahraga untuk berhati-hati dalam mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran.
“Ini yang paling penting, mesti berhati-hati. Laporan dan pajaknya, mesti diperhatikan,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)