Wagub Taj Yasin Ajak Santri Ikuti MTQ Pemerintah Pusat

TAJ YASIN

KUNJUNGAN: Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat mengunjungi MQH dan MTQ Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah, di Joglo Entrepreneur Ngerangan Klaten, Sabtu (1/1). (Dok Humas Jateng/Lingkar Jateng)

KLATEN, Lingkarjateng.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak para santri di Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah di Klaten untuk mengikuti Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang diselenggarakan Pemerintah Pusat.

Hal tersebut disampaikan Taj Yasin saat mengunjungi Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MQH) dan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah, di Joglo Entrepreneur Ngerangan Klaten, Sabtu (1/1).

“Saya berharap dengan adanya MHQ dan MTQ, kalau bisa nanti juga mengikuti meramaikan MTQ yang ada di Indonesia,” tutur Taj Yasin.

Dorong UMKM Pulihkan Ekonomi, Taj Yasin Lantik ASPOO Jateng

Gus Yasin, sapaan karib Taj Yasin Maimoen menambahkan, apabila santri dari Pondok Pesantren Sulaimaniyah mau ikut ambil bagian dalam MTQ yang diselenggarakan pemerintah, maka akan menambah khazanah keilmuan dalam belajar Al Quran. Baik dari sisi bacaannya, hafalannya, maupun tafsirnya.

“Nanti pada akhirnya ketika di kabupaten sudah dilakukan (seleksi), ada seleksi di tingkat provinsi. Insya Allah itu akan kita pilih untuk MTQ tingkat nasional,” bebernya. 

Pada kesempatan itu, putra ulama karismatik itu juga berpesan kepada para santri Pondok Pesantren Sulaimaniyah agar mereka belajar Al Quran tidak hanya diniatkan dari satu sisi tertentu. Kesempurnaan dalam belajar Al Quran terletak pada sisi bacaan, hafalan dan yang terpenting adalah pengamalannya.

Taj Yasin Pastikan Pemprov Jateng Siap Bantu Korban Semeru

“Untuk mengamalkan Al Quran, maka dituntut untuk memahami Al-Qur’an, sehingga meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Ini yang paling penting,” urainya.

Menutup statemennya, Taj Yasin menjelaskan, selama ini Pondok Pesantren Sulaimaniyah selalu menghormati mazhab yang ada di Indonesia.

“Saya yakin Pondok Sulaimaniyah juga punya mazhab sendiri. Tapi tidak lalu menyalahkan mazhab yang lain. Metodenya juga tidak sama. Tapi itu saling menghormati karena semua memiliki sanad,” tutupnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version