SALATIGA, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga mengungkap pelaksanaan program cek kesehatan gratis (CKG) terkendala minimnya jumlah sumber daya manusia hingga tumpang tindih pencatatan.
Kepala Dinkes Kota Salatiga, Prasit Al Hakim, kendala tersebut menghambat optimalisasi layanan CKG di Salatiga, seperti beberapa jenis pemeriksaan lanjutan belum bisa dilakukan secara masif lantaran masih minimnya tenaga medis tersertifikasi. Ia mencontohkan pemeriksaan USG payudara baru dapat dilakukan oleh satu dokter.
“Ketersediaan SDM terlatih memang masih terbatas. Ini menjadi pekerjaan rumah yang terus kami benahi agar layanan semakin merata,” jelasnya, Kamis, 4 Desember 2025.
Selain itu, proses pencatatan dan pelaporan juga masih menemui hambatan. Sejumlah aplikasi pusat yang berjalan bersamaan membuat petugas harus melakukan input ganda, sehingga mengurangi efektivitas kerja di lapangan.
Meski menghadapi sejumlah kendala, Dinkes memastikan perluasan layanan tetap berjalan. Menurut Prasit, CKG akan diperkuat dengan skrining DNA HPV, fungsi ginjal, kanker kolon, pemeriksaan gigi, dan thalassemia.
Puskesmas juga terus memperluas jejaring untuk pemeriksaan tambahan seperti EKG, profil lipid, serta skrining kanker usus bagi peserta berisiko.
Untuk meningkatkan partisipasi warga, Dinkes menggencarkan sosialisasi melalui media massa, kantor pemerintahan, pabrik, hotel, perbankan, organisasi masyarakat, GOW, sekolah, hingga pondok pesantren.
Peserta dengan faktor risiko diwajibkan menjalani edukasi dan pemeriksaan lanjutan, atau dirujuk ke faskes pertama jika diperlukan.
“Meski menghadapi sejumlah tantangan teknis, komitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih efektif akan terus diperkuat,” pungkasnya.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Ulfa

































