DEMAK, Lingkarjateng.id – Jajaran Koran Lingkar melakukan kunjungan audiensi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak. Audiensi tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto, yang berlangsung di ruang kerjanya, Selasa, 30 Desember 2025.
Pertemuan yang berlangsung hangat itu menjadi ruang diskusi terbuka terkait penguatan sinergi antara pemerintah daerah dan media massa, khususnya dalam mendukung pembangunan daerah serta meningkatkan transparansi dan kualitas informasi publik.
Dalam audiensi tersebut, jajaran Koran Lingkar dihadiri oleh Direktur Koran Lingkar, Henny Susilowati, serta Pimpinan Redaksi Koran Lingkar, Nailin R.A. Selain ajang silaturahmi, pertemuan tersebut juga menjadi ruang diskusi serta komunikasi strategis antara media dan pemerintah daerah.
Direktur Koran Lingkar, Henny Susilowati, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Pemkab Demak yang diwakili oleh Sekda Demak atas kesempatan audiensi yang diberikan.
“Kami mengucapkan terima kasih telah diterima untuk duduk bersama dan berdiskusi dalam audiensi ini. Ruang dialog seperti ini penting agar media dan pemerintah dapat saling bertukar pandangan secara terbuka,” ujar Henny.
Dalam kesempatan itu, Henny juga menyampaikan perusahaan Lingkar Media Group tidak hanya menaungi media cetak saja, melainkan online hingga televisi digital streaming.
Di tengah diskusi yang mengalir itu, Henny juga menyoroti tentang beragam isu mulai dari peran media, tantangan literasi, hingga dampak perkembangan AI terhadap generasi bangsa.
“Media memiliki peran penting bukan hanya untuk menyampaikan informasi, tapi juga sebagai ruang edukasi kepada publik,” kata Henny.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan literasi bagi generasi muda di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI).
“AI di samping memiliki banyak nilai manfaat, namun jika tidak diimbangi dengan literasi yang kuat, generasi muda berpotensi kehilangan daya kritis dan kreativitas,” jelasnya.
Tidak dipungkiri lagi, ketergantungan terhadap AI sekarang ini cukup tinggi, sementara budaya membaca dan menulis justru semakin menurun. Dari pembahasan itu, muncul kesepahaman mengenai pentingnya langkah-langkah sederhana namun konsisten untuk menguatkan literasi, salah satunya dengan menghidupkan kembali majalah dinding (mading) di lingkungan sekolah.
Pimpinan Redaksi Koran Lingkar, Nailin R.A., turut menyampaikan pandangannya mengenai peran media massa di tengah dinamika politik, kebijakan publik, dan perkembangan teknologi.
Nailin menegaskan bahwa sejak awal berdiri, Koran Lingkar memposisikan diri sebagai media yang konsisten mengawal jalannya demokrasi dan kebijakan publik.
“Kami memiliki tagline Pengawal Politik dan Kebijakan Publik. Itu bukan sekadar slogan, tetapi komitmen redaksi dalam menjalankan fungsi kontrol sosial secara profesional dan berimbang,” ujar Nailin.
Menurutnya, peran media menjadi semakin penting di era digital dan AI, ketika arus informasi bergerak sangat cepat dan tidak seluruhnya dapat dipertanggungjawabkan. Di sinilah media arus utama dituntut untuk tetap menjaga akurasi, etika, dan kepentingan publik.
Nailin juga menegaskan bahwa Koran Lingkar merupakan media massa yang telah terverifikasi oleh Dewan Pers, sehingga dalam setiap pemberitaan selalu berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers.
“Verifikasi Dewan Pers menjadi penegasan bahwa kami bekerja secara profesional, independen, dan bertanggung jawab. Kami ingin memastikan bahwa informasi yang sampai ke masyarakat benar-benar dapat dipercaya,” katanya.
Ia menambahkan, di tengah maraknya konten instan dan informasi berbasis AI, media yang terverifikasi memiliki tanggung jawab lebih besar untuk menjadi rujukan publik sekaligus sarana edukasi literasi informasi.
Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, sepakat bahwa media massa merupakan mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan pesan pembangunan, kebijakan publik, serta edukasi kepada masyarakat.
“Kolaborasi dengan media sangat penting, tidak hanya dalam menyampaikan informasi pembangunan, tetapi juga dalam membangun kesadaran literasi dan kecakapan digital masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyatakan sejalan dengan pentingnya langkah-langkah sederhana untuk menguatkan literasi, salah satunya dengan menghidupkan kembali majalah dinding (mading) di lingkungan sekolah.
Ia menilai, mading merupakan sarana efektif untuk melatih kemampuan menulis dan segala bentuk kreativitas siswa di tengah dominasi dunia digital.
“Diskusi ini, membuat saya membuka ide-ide baru. Salah satunya penguatan literasi, saya kedepan memiliki rencana mading perlu kembali digalakkan di sekolah-sekolah,” katanya.
Menurutnya, melalui mading di lingkungan sekolah, dapat melatih siswa untuk menuangkan ide-ide kreatif. Hal itu juga dinilai menjadi bagian dari penguatan literasi dan pendidikan karakter.
Jurnalis: M. Burhanuddin Aslam
Editor: Rosyid

































