KENDAL, Lingkarjateng.id – Pada tahun 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Kendal bakal intensifkan produksi komoditas jagung 8 hingga 9 ton perhektare setiap tahunnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Pandu Rapriat Rogojati, Kamis, 10 Juli 2025.
“Untuk target produksi setiap tahunnya itu, dari semula 7 ton per hektare. Namun saat ini akan kita intensifkan, sehingga bisa mencapai 8 hingga 9 ton per hektare,” jelasnya.
Namun, saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan terkait potensi yang ada, serta kondisi cuaca di Kabupaten Kendal.
“Untuk target kabupaten tahun ini kita masih melihat potensi yang ada, kemudian juga cuaca, karena sangat berpengaruh sekali,” tambahnya.
Diketahui, luas lahan yang ditanami jagung di Kabupaten Kendal seluas 35.000 hektare, diluar luas lahan milik Perhutanan Sosial.
“Luas lahan jagung di Kabupaten Kendal, diluar perhutanan sosial capaiannya dalam satu tahun ada 34.000 hektare, kemudian nanti ada penambahan, dan nantinya akan dilakukan perluasan dibeberapa wilayah di Kendal,” imbuh Pandu.
Sementara itu, Ketua Kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan Wana Lestari, Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon Kendal Zainudin menyampaikan, ada sekitar 6.500 hektare lahan Perhutanan Sosial di Kabupaten Kendal yang dikelola dan ditanami jagung.
“Namun, untuk yang dikelompok kami LMDH Wana Lestari yang sudah ber-SK sekitar 731 hektare dan semuanya itu ditanami jagung,” ujarnya.
Menurutnya, dalam pengelolaan lahan jagung ini ada sejumlah kendala yang dihadapi petani terutama terkait dengan kondisi cuaca.
“Untuk kendala yang beberapa kali dialami yakni terkait musim pancaroba, karena setelah satu bulan tanam itu cuacanya ngga menentu,” ungkapnya.
Selain itu ketersediaan sarana prasarana pompa air yang belum mencukupi juga menjadi keluhan bagi petani jagung.
“Dan kami berharap untuk menanggulangi hal itu pemerintah bisa membantu kami terkait pompa air,” harapnya.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Sekar S
































