SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menggencarkan penemuan kasus orang dengan HIV/AIDS (Odha).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) sekaligus Wakil Ketua III KPA Kota Salatiga, Prasit Al Hakim, mengungkapkan masih ada selisih signifikan antara jumlah estimasi penderita dan kasus HIV/AIDS yang sudah ditemukan.
“Estimasi penderita HIV/AIDS di Kota Salatiga berjumlah 1.055 kasus, dan hingga Oktober 2025 kami baru menemukan 653 kasus atau 62 persen,” terangnya saat dihubungi Selasa, 9 Desember 2025.
Daru jumlah tersebut, 377 orang atau 58 persen sudah mengetahui statusnya, 169 orang (44 persen) berada dalam pengobatan, dan 166 orang (44 persen) telah menjalani terapi ARV.
“Ini capaian yang cukup baik karena dari 169 yang dalam pengobatan, 166 sudah tersupresi,” imbuhnya.
Data Dinkes Salatiga menunjukkan bahwa penemuan kasus baru HIV/AIDS dalam tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada 2023 ditemukan 86 kasus, naik pada 2024 menjadi 104 kasus, sementara Januari–Oktober 2025 tercatat 78 kasus.
Kelompok usia 20–24 tahun menjadi rentang paling banyak ditemukan terpapar HIV/AIDS selama 2025, dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan karena menyasar usia produktif dan berdampak pada mobilitas tinggi.
“Secara geografis, temuan kasus baru tahun 2025 paling banyak terjadi di Kecamatan Sidorejo (12 kasus), diikuti Argomulyo (8 kasus), Tingkir (7 kasus), dan Sidomukti (2 kasus),” pungkasnya.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Ulfa

































