Pengukuhan Desa Wisata Margorejo, Kudus Gelar Festival Ngunduh Duren

hla 1

SEMARAK: Festival Ngunduh Duren yang digelar Pemerintah Desa Margorejo, Dawe, Kudus bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Minggu (19/12). (Alifia Elsa Maulida/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Desa Margorejo bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus menggelar festival “Ngunduh Duren”. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan durian unggulan asal Dukuh Pelang, Margorejo, Kecamatan Dawe, Kudus.

Festival Ngunduh Duren 2021 ini digelar lebih semarak dengan peserta lebih banyak, yakni sebanyak 11 kontestan berasal dari 11 RW di Desa Margorejo dan dua dari sponsor. Kegiatan Festival Ngunduh Duren tersebut dirangkai bersamaan dengan pengukuhan Desa Wisata Margorejo, pada Minggu (19/12).

Pengukuhan Desa Margorejo sebagai salah satu desa wisata di Kecamatan Dawe yang mengunggulkan wisata durian diharapkan dapat mendongkrak perputaran roda perekonomian rakyat.

“Desa Margorejo tahun ini dapat bantuan senilai Rp 100 juta dari Kementerian Keuangan untuk pengembangan wisata. Saya harap dana bantuan itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Hartopo.

Tonjolkan Seni Edukasi dan Budaya, Desa Gondosari-Kudus Jadi Rintisan Desa Wisata

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah menyampaikan selama 2020 sampai dengan 2021, Kabupaten Kudus telah mencanangkan 28 desa wisata yang ber-SK Bupati. Desa Margorejo menjadi salah satu dari 6 desa wisata yang ada di Kecamatan Dawe. Kelima desa lainnya yakni Japan, Dukuhwaringin, Ternadi, Kandangmas, dan Kajar. 

“Pencanangan desa wisata ini telah melalui penilaian dari 24 indikator. Salah satu indikator tersebut meliputi data profil desa, kuliner khas desa, atraksi khas desa, jejaring kemitraan desa wisata, dan lainnya,” jelasnya. 

Terpisah, Kepala Desa Margorejo, Sumirkan mengatakan, lima tahun ke depan pihaknya akan menggelar festival Ngunduh Duren di Margorejo secara langsung di mana wisatawan akan mengambil buah durian langsung dari pohonnya.

“Kami sudah buat agrowisata Ngunduh Duren yang kita tanami sekitar seribu pohon durian. Beberapa tahun lagi pohon-pohon itu akan berbuah. Nanti festivalnya bisa langsung metik dari pohonnya tidak seremonial seperti ini,” tandasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version