Kapolda Jateng Sebut Masalah Wadas telah Selesai

Masalah Wadas

Kapolda Jawa Tengah, Irjel Pol Ahmad Lutfi. (Dok. Kapolda Jateng/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pengukuran lahan yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Desa Wadas, Purworejo dipastikan telah selesai. Bahkan, Kapolda Jateng telah menarik personel yang sebelumnya diterjunkan ke lokasi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjel Pol Ahmad Lutfi, usai menerima kunjungan Dewan Pimpinan Daerah (DPR) Komisi III, Jumat (11/2). Ia mengatakan, kondisi Desa Wadas saat ini telah kembali normal. “Pengukuran sudah selesai. Masyarakat sudah normal kembali. Satgas (satuan tugas) kita sudah kita tarik,” kata Kapolda Jateng.

Meski demikian, pihaknya masih meninggalkan beberapa anggota di Desa Wadas. Anggota-anggota tersebut ditugaskan untuk melakukan pengamatan dan bakti sosial kepada masyarakat. “Tidak ada posko. Hanya ada beberapa anggota untuk melakukan pengamatan dan bakti sosial kepada masyarakat. Biar rukun kembali,” terang dia.

Sekali lagi Lutfi menegaskan, pengukuran dan permasalahan yang sebelumnya terjadi telah selesai. Ke depan, pihaknya akan melakukan pendekatan dialog yang langsung dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk masalah Wadas. “Kita akan mengawasi. Pengukuran sudah selesai. Clear tidak ada apa-apa,” tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, Desa Wadas dikepung aparat kepolisian dengan senjata lengkap, Selasa (8/2) lalu. Kehadiran mereka menimbulkan guncangan dan trauma bagi warga, terlebih dengan penangkapan setidaknya 60 orang warga dan pendamping, termasuk di antaranya perempuan dan anak-anak.

Kendati demikian, Kapolda Jateng menyampaikan jika kegiatan personel saat itu adalah mendampingi petugas dari BPN untuk melakukan pengukuran lahan milik warga Desa Wadas yang setuju agar tanahnya dibebaskan. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh pemilik lahan demi kepastian proses pengukuran.

“Karena area sangat luas kurang lebih 114 hektar, ada 10 tim dari BPN yang melakukan pengukuran, dan setiap tim didampingi oleh sekitar 20-an personel. Jadi tidak ada ribuan polisi, hanya 250 personel yang diterjunkan untuk mendampingi 10 tim dari BPN,” kata Kapolda Jateng, Rabu (9/2) lalu. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)

Exit mobile version