KUDUS, Lingkarjateng.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia Zulkifli Hasan (Zulhas) datang ke Kabupaten Kudus untuk memastikan berbagai program strategis di bidang pangan pada Sabtu, 20 Desember 2025. Kunjungannya tersebut pun disambut hangat oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris beserta jajaranya di Pendopo Kabupaten Kudus.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan baik sekaligus menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa Program MBG merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Presiden mencanangkan 30 ribu lebih SPPG, yang akan memberikan manfaat kepada 82,9 juta anak-anak sekolah. Tujuannya adalah menjamin gizi manusia Indonesia, dengan gizi yang baik, badannya sehat, otaknya cerdas, jadi makin produktif,” ungkapnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa bantuan pemerintah tidak semata-mata bersifat karitatif, tetapi diarahkan untuk mendorong kemandirian masyarakat.
“Kami ingin rakyat berdaya, tidak hanya menunggu dibantu. Tentunya pemerintah tetap akan membantu, tapi lebih dari itu, bantuan pemerintah ini agar rakyat berdaya, kreatif, dan produktif,” tegasnya.
Zulkifli Hasan kemudian ikut menyerahkan bantuan beras 5 kilogram kepada warga sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan dan daya beli masyarakat. Selain itu, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pelaksanaan pasar murah.
Sementara itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris memaparkan capaian sektor pangan di Kabupaten Kudus, mulai dari luas tanam hingga ketersediaan beras.
“Area tanam untuk padi 25 ribu hektar, target 33 ribu hektar. Tahun ini, kami surplus beras hingga 12,6 ribu ton. Kami juga gerakkan ketahanan pangan dengan penanaman jagung dan tebu,” ujarnya.
Sam’ani juga menyampaikan bahwa implementasi Program MBG di Kabupaten Kudus telah menunjukkan capaian yang signifikan. Program tersebut tidak hanya berdampak pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga diarahkan untuk membangun kebiasaan positif sejak dini.
“Program MBG sudah berjalan 75 persen. Selain itu, karena para siswa sudah menerima MBG, maka uang saku yang diterima para siswa juga kami arahkan untuk ditabung, ini sebagai bentuk literasi keuangan sejak dini,” ujarnya.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kudus yang membuahkan hasil positif.
“Kami berterima kasih kepada Pak Menko, atas keberhasilan menurunkan angka stunting di Kabupaten Kudus, kami menerima insentif fiskal percepatan penurunan stunting,” tuturnya.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus S
Editor: Sekar S
































