KENDAL, Lingkarjateng.id – Tahun 2026, kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kendal ditargetkan nol persen. Hal ini disampaikan Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari saat membuka kegiatan Rapat koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Kendal tahun 2025 di Gedung Abdi Praja Setda Kendal, Rabu 12 November 2025.
Rakor dengan tema “Penguatan strategi penanggulangan kemiskinan melalui pendekatan graduasi” ini bertujuan untuk membahas dan mensinergikan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kendal.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyebutkan, sesuai Inpres Nomor 8 Tahun 2025 yang mengamanatkan optimalisasi pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten Kendal berkomitmen menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen.
“Sehingga kita perlu strategi jitu dan optimis dapat merealisasikannya dengan kerja sama yang baik,” kata Bupati Kendal.
Menurut Bupati, rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyosialisasikan penggunaan DT-SEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) kepada seluruh stakeholder supaya lebih efektif dan tepat sasaran dalam menjalankan program penanggulangan kemiskinan melalui pendekatan graduasi.
“Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran, komitmen, koordinasi dan sinergi antar stakeholder dan menguatkan strategi penangulangan kemiskinan melalui pendekatan yang holistik dan berkelanjutan,” terangnya.
Dipaparkan, berdasarkan data kemiskinan di Kabupaten Kendal, tahun 2025 persentase penduduk miskin sebesar 8,40 persen yang merupakan nilai terendah selama lima tahun terakhir. Dan mengalami penurunan 0,95 persen dibanding tahun 2024.
“Jumlah penduduk miskin pada tahun 2025 sebanyak 83,73 ribu jiwa, berkurang sebanyak 8.980 jiwa dibanding tahun 2024,” paparnya.
Bupati berharap, pelaksanaan konvergensi pengentasan kemiskinan atau graduasi kemiskinan harus konsisten dilaksanakan sehingga target kemiskinan esktrem 0 persen pada tahun 2026 dan 4,5 persen untuk kemiskinan pada tahun 2029 dapat tercapai.
“Mudah-mudahan dengan sinergitas dan kolaborasi bersama kita bisa menghapuskan kemiskinan ekstrim di Kendal,” tambahnya.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang), Izzudin Latif menjelaskan, ada tiga strategi kebijakan yang dilakukan Pemkab Kendal dalam penurunan kemiskinan meliputi, pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
“Dimana targetnya kemiskinan ektremnya tahun 2026 sudah nol persen. Dan kemiskinan regulernya 4,5 persen,” pungkasnya.
Jurnalis: Anik Kustiani
Editor: Sekar S

































