SALATIGA, Lingkarjateng.id – Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga terus memperkuat koordinasi dalam pengawasan pelaksanaan Program Makanan Bergizi (MBG) di sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses pengelolaan pangan berjalan sesuai standar kesehatan dan kelayakan lingkungan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Prasit Al Hakim, mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat 11 SPPG yang masih dalam proses pengurusan Surat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Dokumen tersebut menjadi syarat utama sebelum satuan pelayanan dapat beroperasi penuh.
“Prosesnya sedang berjalan. Kami terus melakukan pendampingan dan inspeksi kesehatan lingkungan untuk memastikan setiap SPPG memenuhi ketentuan yang berlaku,” ujar Prasit, Kamis, 16 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, sebagian besar SPPG telah memenuhi uji laboratorium pangan, pelatihan penjamah pangan, serta hasil inspeksi kesehatan lingkungan (IKL). Namun, masih ditemukan beberapa catatan, seperti belum terpenuhinya uji laboratorium makanan dan air, serta adanya penjamah pangan yang belum mengikuti pelatihan siap saji karena kendala akses daring (LMS).
“Temuan-temuan itu akan kami tindaklanjuti dengan rekomendasi perbaikan, pendampingan teknis, dan fasilitasi pelatihan,” tambahnya.
Dalam pelaksanaannya, kewenangan penyaluran program MBG berada di BGN, sementara Dinkes berperan dalam pembinaan, pemantauan, serta verifikasi kelayakan SPPG melalui pengambilan sampel makanan dan air secara berkala.
“BGN menjadi penanggung jawab utama distribusi program, sementara kami memastikan bahwa pangan yang diberikan aman, layak, dan sesuai standar kesehatan,” tegas Prasit.
Dinkes dan BGN juga berkomitmen untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) gabungan, termasuk pengambilan ulang sampel di lapangan untuk menilai tindak lanjut dari hasil inspeksi sebelumnya.
“Langkah pengawasan terpadu ini diharapkan mampu memastikan program MBG berjalan tepat sasaran dan memenuhi standar keamanan pangan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat tanpa mengorbankan aspek kesehatan lingkungan,” ucapnya.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Sekar S































