SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengancam akan tutup pabrik yang tak becus urus limbah. Ia menegaskan, pemilik pabrik harus mengelola limbah dengan baik dan benar. Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka pabrik itu akan ditutup.
“Saya undang DLH dan Satpol PP. DLH cek lokasi, kalau (pabrik) memang belum bisa menjernihkan lokasi limbahnya sesuai standar, langsung tutup operasi. Nanti dibuka setelah alat amdalnya dia bisa berfungsi lagi,” ujar Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Kamis (17/2).
Langkah tersebut sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat yang dilayangkan ke Pemkot Semarang. Pihaknya akan memberikan sanksi tegas bagi pemilik pabrik yang melanggar aturan tersebut. “Begitu nanti dicek posisi masih belum bener, saya juga minta disegel,” tegasnya.
Wali Kota Semarang Pastikan Stok Vaksin Booster Aman
Di perusahaan itu, lanjutnya, memang ada yang mengatakan alat pengolah limbah masih dalam perbaikan. Jika alat tersebut masih rusak, alangkah baiknya tidak melakukan proses produksi terlebih dahulu.
Sebab limbah yang tidak dikelola dengan baik akan mencemari lingkungan. Masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik tersebut juga akan terkena dampaknya.
“Jadi kami tidak arogan, tapi kita ingin menjaga ekosistem dan tetangga-tetangga sekitar. Kalau belum mampu mengolah limbahnya dengan baik ya jangan beroperasi dulu,” bebernya.
Di samping itu, Hendi mengajak seluruh masyarakat untuk menurunkan suhu di Kota Semarang. Di antaranya dengan memasifkan penghijauan, mengurangi emisi gas, hingga memanfaatkan fungsi dari panel surya.
Wali Kota Semarang Imbau “Kampung Siaga Candi Hebat” Diaktifkan
“Kalau itu bisa disikapi bersama dengan masyarakat, banyak instansi yang ulang tahun kemudian menanam pohon. Memanfaatkan panel surya untuk energi saya rasa Kota Semarang bisa sejuk, adem lagi,” katanya.
Wali Kota Semarang itu ingin membuat Ibu Kota Jawa Tengah terus berkembang baik. Tidak hanya dari segi ekonomi saja, namun juga sosial, budaya hingga lingkungan. “Saya rasa ini bukan kerja 1-2 hari, tapi kerja yang membutuhkan waktu yang cukup lama,” ungkapnya.
Dalam periode jabatan Hendi, Pemkot Semarang sudah melakukan renovasi atau membuat setidaknya 40 taman kota. Hal itu juga bertujuan untuk menambah ruang terbuka hijau di Kota Semarang.
“Dulu setiap tahun setidaknya ada 5 taman yang kita kelola maupun kita ciptakan baru. Sekarang juga masih berjalan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Koran Lingkar)