Puluhan Tukang Rosok Keliling Semarang Ikuti Pelatihan Yayasan Bintari

MENGIKUTI: Sebanyak 40 tukang rosok keliling menerima pelatihan dari Yayasan Bintari dengan menggandeng Satlantas Polrestabes Kota Semarang. (Adhik Kurniawan/Lingkarjateng.id)

MENGIKUTI: Sebanyak 40 tukang rosok keliling menerima pelatihan dari Yayasan Bintari dengan menggandeng Satlantas Polrestabes Kota Semarang. (Adhik Kurniawan/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Yayasan Bina Karta Lestari (BINTARI) tengah menyiapkan peluncuran aplikasi AMBILIN yang melibatkan sektor informal seperti tukang rosok keliling guna mengurangi sampah organik di Kota Semarang. Sistem pengelolaan sampah digital itu, rencananya akan mulai beroperasi pada April 2022. 

Project Coordinator Pengelolaan Sampah Yayasan BINTARI Moh Nurhadi mengatakan, tukang rosok keliling memiliki peran penting dalam mencegah kebocoran sampah dari daratan ke lautan. Kendati demikian, kontribusi mereka belum mendapat apresiasi lebih baik dari pemerintah maupun publik.

“Sadar atau tidak, Bapak Ibu ini sebenarnya punya peran besar, hanya saja belum banyak disinggung di ruang publik,” kata Nurhadi dihadapan 40 tukang rosok keliling yang tergabung dalam Paguyuban Perosok Keliling Indonesia di salah satu hotel Semarang.

Yayasan Bina Karta Lestari Tingkatkan Kapasitas TPS 3R

Nurhadi menjelaskan, nantinya perosok keliling yang bergabung menjadi mitra AMBILIN, bertugas menjemput sampah anorganik ke rumah tangga melalui aplikasi. Sebagian besar dari mereka menggunakan sepeda motor sebagai armada pengangkutan. 

Lebih lanjut, sebagai bentuk dukungan kepada 40 perosok keliling, BINTARI yang juga didukung Program Rethinking Plastics dari Uni Eropa dan GIZ serta The Incubation Network telah memberikan pelatihan Tata Tertib Lalu Lintas dan Keamanan Berkendara dengan mengundang anggota Satlantas Polrestabes Kota Semarang.  

Kesempatan sama, Kasubnit 3 Kamsel Satlantas Polrestabes Semarang, Ipda Eko Andi menambahkan, kehadiranya untuk memberikan materi lalu lintas. Mulai dari bagaimana cara berlalu lintas tanpa melanggar etika, hingga hal-hal yang harus diperhatikan pengendara motor saat berkendara dengan barang bawaan. 

Tumpukan Sampah Menggunung di Tambakrejo Semarang

“Lebar barang seharusnya tidak melebihi lebar stang kemudi dan tinggi barang tidak melebihi tinggi pengemudi,” ungkap Eko. 

Ketua Paguyuban Perosok Keliling Indonesia yang juga bergabung menjadi mitra AMBILIN, Bahrun mengaku, mendapatkan manfaat dari materi yang disampaikan terkait keamanan berkendara. Mereka berharap, setelah mengikuti pelatihan, mereka tidak lagi abai dan selalu mengutamakan keselamatan. 

“Sangat bermanfaat, yang tadinya teman-teman belum sepenuhnya memahami aturan berkendara di jalan raya, sekarang jadi tahu,” ujar Bahrun.

DPUPR Blora Imbau Warga Tidak Buang Sampah di Sungai

Dengan kehadiran aplikasi AMBILIN, Bahrun berharap pekerjaannya tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Pasalnya, saat aplikasi resmi diluncurkan, sudah langsung dapat digunakan oleh masyarakat. Tukang rosok keliling bekerja sebagai penjemput sampah juga dibekali atribut seperti helm dan rompi sebagai identitas. 

“Boleh dibilang kita ini perosok zaman now. Berharap sekali dengan adanya aplikasi ini bisa menambah pundi-pundi,” tutup dia. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)

Exit mobile version