SEMARANG, Lingkarjateng.id – Baru-baru ini Dewan Pimpinan Cabang (DPD) PDIP Jawa Tengah memprioritaskan tiga kabupaten dari 12 wilayah di Jateng yang diprediksi akan melawan kotak kosong pada pelaksanaan Pilkada 2024.
Ketiga wilayah yang diprioritaskan dapat melawan kotak kosong oleh DPD PDIP Jawa Tengah itu adalah Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Purbalingga.
Di Kabupaten Semarang sendiri, nama Ngesti Nugraha yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Semarang digadang-gadang akan mendapat rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju kembali sebagai calon bupati. Artinya, Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang itu diprediksi akan melawan kotak kosong pada Pilkada 2024 bulan November nanti.
Nurul Huda, Ketua DPC PPP Kabupaten Semarang sekaligus salah satu kompetitor Ngesti Nugraha, menanggapi hal tersebut dengan santai.
“Prediksi ataupun prioritas yang dilontarkan oleh DPD PDIP Jawa Tengah itu, di mana Kabupaten Semarang diprediksi akan melawan kotak kosong November nanti, ya sah-sah saja,” katanya saat ditemui di Kantor DPC PPP Kabupaten Semarang pada Selasa, 9 Juli 2024.
Namun, Nurul Huda menegaskan bahwa prediksi DPP PDIP tersebut bisa saja meleset mengingat pada Pilkada Kabupaten Semarang 2024 sudah ada tiga nama yang muncul sebagai bakal calon bupati. Ketiga nama itu yakni Nurul Huda, Ahmad Fauzan, dan Ngesti Nugraha sebagai petahana.
“Saya pun masih juga bisa memprediksi, bisa saja cita-cita dari PDIP itu tercapai satu pasang, tapi bisa saja nanti justru dua atau tiga pasang,” sebutnya.
Nurul Huda menyebut bahwa masing-masing partai politik memiliki targetnya sendiri-sendiri. Untuk itu, ia menegaskan akan terus maju di Pilkada 2024 nanti.
Nurul Huda bersama pengurus DPC PPP Kabupaten Semarang masih terus melakukan komunikasi politik dengan parpol lain demi mewujudkan Pilkada yang lebih kompetitif. Menurutnya, parpol selain PDIP di Kabupaten Semarang memiliki gengsi seandainya Pilkada hanya diikuti satu pasang calon.
“Saya yakin mereka semua juga punya gengsi, masa wilayah Kabupaten Semarang yang luas sekali ini, calonnya hanya satu pasang saja,” tegasnya.
Ia juga menyayangkan seandainya Pilkada Kabupaten Semarang nanti berlangsung dengan melawan kotak kosong mengingat kabupaten tersebut memiliki wilayah yang luas.
“Iya, sayang kalau hanya satu pasang saja nanti, atau lawan kotak kosong, wilayahnya luas sekali, ada 19 kecamatan. saya rasa pasti nantinya tidak akan hanya satu pasang saja, tapi ada pasangan lainnya,” ucapnya.
“Ini tantangan yang harus dihadapi di Kabupaten Semarang, jadi harus tekad bismillah,” tegasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)