SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar seleksi terbuka pengisian jabatan tinggi pratama yang kosong. Proses Pengumuman dan pendaftaran telah dilakukan pada pertengahan hingga akhir Februari lalu.
Saat ini proses masuk tahapan tes psikologi atau tes assessment. Total ada 45 pendaftar dari lingkungan Pemkot Semarang dan dari luar. Hasilnya satu orang tidak lolos seleksi administrasi.
“Ada 11 jabatan yang kosong dan dilelangkan, kemarin ada 45 pendaftar namun satu orang tidak lolos seleksi administrasi,” kata Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Abdul Haris.
Pemkot Semarang Bebaskan Biaya Pemakaman Warga hingga Juni 2022
Haris merincikan jabatan yang kosong itu yakni Sekretaris Dewan, Kepala Dinas Penataan Ruang, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kepala Dinas Sosial.
Selain itu, ada Staf Ahli Wali Kota bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Staf Ahli Wali Kota bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
“Satu orang tidak lolos karena tidak melaporkan harta kekayaannya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN). Saat ini sedang dilakukan tes assessment psikologi dengan menggandeng Unika Soegijapranata,” tuturnya.
Pemkot Semarang Bakal Luncurkan Feeder 3 Trans
Setelah tes assessment, lanjut Haris, akan dilanjutkan uji gagasan tertulis atau penulisan makalah. Peserta diwajibkan membuat makalah dengan berbagai kegiatan inovatif untuk mencapai visi misi Pemkot Semarang.
“Lalu peserta akan mengikuti uji gagasan lisan dengan memaparkan makalah yang telah dibuat. Apakah bisa memaparkan program yang dibuat,” jelasnya.
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin menambahkan, peserta yang terpilih mengisi kekosongan jabatan diharapkan bisa berkomunikasi secara baik dengan seluruh pihak. “Mereka harus mengimplementasikan program dari Pak Wali, intinya tidak ada lagi dinas basah dinas kering,” tegasnya.
Kepala OPD, kata dia, juga diharuskan bisa berinovasi, agar kinerja bisa terlihat. “Seleksi ini dilakukan secara terbuka. Dari luar atau pun Pemkot Semarang kesempatan dan tahapannya sama,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)