Mahasiswa KKN T Undip Berikan Edukasi Sanitasi Aman di Srondol Kulon Semarang

Mahasiswa Tim 6 KKNT Undip yang melakukan KKN di Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. (Dok. Lingkarjateng.id)

Mahasiswa Tim 6 KKNT Undip yang melakukan KKN di Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. (Dok. Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan sanitasi aman, mahasiswa KKN-T Undip memberikan edukasi terkait sanitasi aman kepada Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Srondol Kulon, Semarang.

Sanitasi aman termasuk ke dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Sanitasi yang kurang baik dapat berdampak negatif pada kesehatan dan lingkungan. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan dan pengelolaan jamban serta septic tank di setiap rumah tangga.

Pengelolaan yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran sumber air oleh bakteri E-coli, yang jika dikonsumsi oleh manusia, dapat menyebabkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola jamban dan septic tank dengan baik guna mencegah pencemaran lingkungan.

Berdasarkan data dari UNICEF dan hasil survei di lapangan terkait ketersediaan jamban dan septic tank di wilayah kerja KKN Tematik Kelurahan Srondol Kulon, didapatkan hasil bahwa sebagian besar rumah tangga dan sekolah tidak melakukan penyedotan tinja secara berkala.

“Masyarakat menganggap jika penyedotan hanya perlu dilakukan ketika septic tank sudah penuh saja. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti ekonomi, sosial, bahkan pengetahuan,” ujar Dina Arista Pravitasari salah satu Mahasiswa KKNT Undip.

Pengetahuan merupakan faktor penting yang mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang. Apabila masyarakat tidak mengetahui informasi terkait pentingnya penyedotan tinja, maka masyarakat tidak akan melakukannya bila tidak terjadi masalah pada septic tanknya.

“Pada dasarnya penyedotan tinja tidak semata-mata untuk mencegah penyumbatan, tetapi juga mencegah pencemaran terhadap tanah dan sumber air,” lanjutnya

Terkait masalah tersbut, Tim 6 KKN-T Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro berinisiatif melaksanakan kegiatan edukasi kepada masyarakat, khususnya perangkat kelurahan dan anggota Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) sebagai sasaran penting untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness terkait sanitasi aman. Edukasi diberikan 20 orang anggota Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Srondol Kulon untuk nantinya disebarkan ilmu dan informasinya kepada masyarakat.

Tim 6 KKN T Undip memberikan edukasi seperti konsep dan definisi sanitasi aman, sistem sanitasi aman, dampak akses sanitasi, informasi terkait UPTD PAL Kota Semarang, dan pesan kunci terkait sanitasi aman.

“Penyampaian kami menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan familiar oleh ibu-ibu FKK, dan para peserta menyambut dengan antusias pemaparan materi oleh mahasiswa dan aktif dalam berdiskusi terkait sanitasi aman, mulai dari kendala yang ditemui hingga berbagi pengalaman seputar usaha penyediaan sanitasi aman di keluarganya,” jelas Dina.

Harapan setelah dilaksanakannya program Edukasi Sanitasi Aman yaitu pengetahuan masyarakat terkait sanitasi aman meningkat, sehingga masyarakat akan lebih sadar mengenai pentingnya sanitasi yang aman, merubah perilaku dalam pengelolaan jamban dan septic tank, serta semakin sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Pada akhirnya, masyarakat dapat berkontribusi aktif pada peningkatan kesehatan masyarakat dan perbaikan kualitas lingkungan. Saat ini kata Dina, masyarakat berharap setiap mahasiswa KKN dapat membaur dalam kegiatan yang ada di masyarakat, sehingga terjalin kedekatan antara masyarakat dengan mahasiswa KKN serta permasalahan yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, pesan bagi seluruh mahasiswa yang hendak melaksanakan kegiatan KKN, selalu berusaha aktif dalam mengenal dekat masyarakat serta menjaga nama baik almamater dengan menjaga etika dan sopan santun.

Adapun tim 6 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro terdiri dari 14 mahasiswa yaitu Sinta Savitaningrum (Kesehatan Masyarakat 2020), Parvinasiva Khanzamalia Noushafarin (Manajemen 2020), Risma Aldita Salsabilla (Kesehatan Masyarakat 2020), Alyani Qonita Hanifati (Kedokteran Umum 2020), Charistie Jesiella (Kesehatan Masyarakat 2020), Arina Qisthiyya (Kesehatan Masyarakat 2020), Aulia Anandhita Cahyani (Kesehatan Masyarakat 2020), Dina Arista Pravitasari (Kesehatan Masyarakat 2022), Fadila Devianti (Kesehatan Masyarakat 2020), Irsyanti Aurillia Ghazy (Kesehatan Masyarakat 2020), Sekar Helyana Susanto (Kesehatan Masyarakat 2020), Ferdina Elisya Putri (Kesehatan Masyarakat 2020), Fahrynnisa Rahmah Rafi’ (Kesehatan Masyarakat 2020), dan Elliana Azzahra Ayuningrum dari Komunikasi tahun 2020. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version