KPPG Jateng Ajak Kaum Laki-Laki Mewujudkan Kesetaraan Gender

A 5 1

ILUSTRASI: Seorang ibu menjemput anaknya pulang sekolah. ((Dinda Rahmasari/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar Jawa Tengah (KPPG Jateng), Padmasari Mestikajati mengajak kaum laki-laki untuk bersama-sama dalam mewujudkan kesetaraan gender. Pihaknya ingin kaum laki-laki sadar dan percaya bahwa perempuan setara untuk berbagi peran baik dalam keluarga maupun masyarakat.

“Jadi semangatnya adalah bekerja sama. Misal dalam keluarga, enggak ada menang-menangan, perempuan harus di rumah dan bekerja. Terus laki-lakinya enggak mau mengurus pekerjaan rumah. Ini harusnya lebih berbagi peran. Supaya keluarga yang diinginkan bisa tercapai,” ujar Padma, Rabu (22/12).

Di samping itu, wanita yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tersebut, mendorong seluruh ibu untuk tetap semangat di tengah pandemi Covid-19 ini. Sebab keberadaan ibu di dalam keluarga tentu sangatlah penting.

“Untuk ibu yang bekerja tetap semangat, berdaya. Karena ingat, ibu-ibu juga menjadi tulang keluarga. Jadi harus tetap sehat dan semangat,” imbuhnya.

KPPG Jateng Dukung RUU PKS segera Disahkan

Senada dengan Padma, Ketua komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Abdul Hamid mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menghargai jasa seorang ibu. Sosok ibu selalu mengajarkan hal baik kepada anaknya.

“Saya kira ini Hari Ibu, momentum bagus, bagaimana bagi seorang anak untuk bisa mengucapkan rasa terima kasih kepada ibu atas perjuangan selama ini, perjuangan untuk membesarkan anaknya dan mendidik generasi yang baik,” ungkapnya.

Hamid juga menuturkan, bahwa perjuangan ibu di tengah masa pandemi Covid-19 ini jauh lebih berat. Selain mengerjakan pekerjaan rumah, seorang ibu juga harus mengawasi anaknya yang melakukan pembelajaran secara daring.

“Perjuangan ibu paling berat di masa pandemi ini dalam mengawal pertumbuhan anaknya. Ini tidak mudah karena saat ini sekolah tidak masuk, sehingga ibu berupaya bagaimana membuat kondisi rumah bisa seperti sekolahan agar anaknya tetap bisa mengikuti proses pembelajaran sama yang diajarkan di sekolahan,” jelasnya.

Hamid menilai tindakan anak berawal dari bagaimana seorang ibu mendidik. Selain itu, ia juga menuturkan seorang ibu harus mendukung suami yang sedang berjuang mencari rezeki untuk keluarga. “Perjuangan ibu bukan sekadar mendidik anak saja, tetapi juga mengawal suami dan mendukung, dalam mencari nafkah untuk keluarga,” kata Hamid. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version