Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Semarang Hentikan PTM

MENYAMPAIKAN: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi usai wawancara di Balaikota Semarang.

MENYAMPAIKAN: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi usai wawancara di Balaikota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam waktu dekat akan menginjak rem atau memberhentikan sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi sekolah. Hal itu untuk mengurangi laju penyebaran kasus Covid-19 di Semarang.

Seperti diketahui, bahwa kasus Covid-19 di wilayah Semarang baru baru ini mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Kebijakan pemberhentian pembelajaran tatap muka rencananya akan diterapkan pada Senin tanggal 7 Januari dan berlangsung selama dua minggu ke depan. 

“Kebijakan yang akan berlaku yaitu Pembelajaran Tatap Muka mulai hari Senin akan off dulu selama dua minggu,” ungkap Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut.

Kasus Covid-19 Melonjak, PTM di Semarang Dihentikan Pekan Depan

Hendi menambahkan, untuk sistem pembelajaran bagi anak sekolah selama kebijakan ini, bisa dilakukan di rumah masing masing supaya penularan virus setidaknya bisa dikurangi. Namun, Hendi tetap akan melihat perkembangan terlebih dahulu terkait penyebaran laju virus Covid-19.

Dirinya mengaku, setiap hari akan terus memantau pergerakan grafik penderita Covid-19 di Kota Semarang dalam kurun waktu dua minggu terakhir, termasuk tren penyebarannya. Jika hal ini memungkinkan teratasi laju penyebaran virus, bisa jadi penerapan PTM di Semarang tidak sampai 2 minggu. 

Begitupun untuk varian virus yang menjangkit di Kota Semarang sendiri, kata Hendi, saat ini belum bisa memastikan bahwa penambahan kasus virus termasuk varian omicron atau bahkan varian lainnya. 

Prediksi Ada Kenaikan Kasus Covid-19 di Bulan Ini

Namun menurut Hendi, untuk pola penyebaran virus Covid-19 yang berlangsung di wilayah Semarang saat ini menyerupai varian Omicron. Hal itu bisa dilihat dari gejala yang diderita serta ciri-ciri pada kasus penderita Omicron.  

“Untuk hasil lab mungkin nanti langsung dari Dinas Kesehatan, tapi memang karena penularan cepat, sepertinya Omicron, juga tanpa gejala, jadi orang tidak tahu kalau terpapar. Silahkan dilihat langsung di portal kami Siaga Corona, panjenengan bisa mengamati sendiri bagaimana grafiknya dalam dua minggu terakhir agak menukik,” terang Hendi.

Di sisi lain, Hendi akan selalu menggenjot vaksinasi booster sebagai upaya untuk menahan lonjakan kasus Covid-19 di kota yang dipimpinnya. Hendi bahkan menyebut tidak menutup kemungkinan akan kembali melakukan kegiatan vaksinasi massal secara masif untuk booster.

“Mungkin kita akan kembali bersinergi untuk mengupayakan percepatan vaksinasi booster,” terang Hendi. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version