Jalan Kaligawe Semarang Banjir Lagi, Sejumlah Pengendara Terpaksa Lewat Jalur Memutar

Banjir di Jalan Kaligawe Semarang

Sejumlah kendaraan menerjang banjir yang menggenangi Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang, Senin, 3 Februari 2025. (Syahril Muadz/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Belum sempat surut, banjir di Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang, kembali menggenang hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya air sungai akibat hujan deras yang mengguyur kota Semarang semalaman pada Minggu, 2 Januari 2025.

Banjir pun membuat kemacetan di ruas Jalan Demak-Semarang tersebut. Sejumlah kendaraan yang nekat menerobos banjir mengalami mati mesin karena kedalaman air yang mencapai 30 sentimeter.

Dari pantauan di lokasi, banjir lebih banyak menggenang di area pinggiran jalan. Selain itu, jalanan yang banyak lubang dan licin membuat pengendara harus berhati-hati, terutama bagi kendaraan roda dua.

Banjir tidak hanya menggenangi Jalan Raya Kaligawe, namun juga perkampungan di sekitarnya. Hanya saja, banjir di daerah perkampungan saat ini nampak mulai surut.

Akibat Jalan Kaligawe yang tergenang banjir, Danik, seorang pengendara yang berasal dari Kabupaten Demak, harus memutar jauh perjalanannya melalui jalan alternatif untuk dapat sampai ke tempat kerjanya di Semarang.

“Jadi kalau banjir kayak gini, saya yang dari Demak harus memutar jauh, karena Sayung, di depan Polytron kan juga banjir, dan tadi juga tidak hanya saya, hampir semua pengendara lewat jalan memutar,” ujarnya pada Senin, 3 Februari 2025.

Ia mengatakan bahwa untuk menuju tempat kerja biasanya hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam setengah. Namun, saat banjir seperti sekarang ia harus menempuh waktu hampir dua kali lipat.

“Berangkat dari rumah jam 8 pagi, sampai di dekat Sayung pada muter masuk lewat Jalan Onggorawe, juga banjir tapi tidak dalam, kemudian lewat kampung-kampung tembus Jalan Soekarno Hatta, sampai tempat kerja jam 10 lebih,” tuturnya.

Sebelumnya, BMKG juga telah menghimbau kepada masyarakat bahwa cuaca ekstrem masih akan mengancam Jawa Tengah hingga awal Februari. Warga diimbau untuk siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version