Hendrar Prihadi: Capaian IPM Selama Pandemi Alami Tren Positif

MERAYAKAN: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat apel pembukaan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kota Semarang ke-475 tahun di halaman Balaikota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

MERAYAKAN: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat apel pembukaan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kota Semarang ke-475 tahun di halaman Balaikota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Menyambut Hari Jadi Kota Semarang yang ke-475 tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya secara extraordinary dalam meningkatkan pembangunan di wilayah ibukota Jawa Tengah. 

Pasalnya, wilayah Semarang saat ini berhasil mencatat berbagai capaian positif di tengah pandemi yang belum usai. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, program inovasi yang diciptakan oleh pemerintah harus berdampak pada kemaslahatan kehidupan masyarakat.

“Cobaan berupa pandemi Covid-19, manusia mampu menghadapi cobaan tersebut. Jadi munculnya pandemi adalah sebuah pengalaman baru buat kita semuanya. Bagaimana kemudian kita dipaksa untuk belajar memerangi virus yang namanya Corona,” ujarnya.

Perayaan Imlek, Hendrar Prihadi Minta Semua Etnis Bersinergi

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang menyebut, meski di masa pandemi dirinya akan selalu berupaya dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menjadi tolok ukur dalam program pemerintah yaitu terkait dengan ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

Dia menjelaskan, pada tahun 2020 Indeks Pembangunan Manusia di Kota Semarang kini naik 83,05, dan di tahun 2021 kini capaian IPM naik menjadi 83,55 persen. Dengan begitu, capaian IPM selama pandemi dirasa sangat positif. 

Alhamdulillah terkait komponen ekonomi, kita bisa mendorong lompatan yang luar biasa, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 5,16 persen di 2021 yang sebelumnya -1,85 persen di 2020. Dan saya harap untuk pembangunan manusia di komponen kesehatan dan pendidikan kita juga bisa melakukan upaya yang extraordinary,” terangnya.

Hendrar Prihadi Aktifkan Semarang Bridge Fountain Setiap Hari

Terkait dengan angka stunting di Kota Semarang, dirinya menyebut pada tahun 2019 angka stunting di Kota Semarang tercatat, 2,57 persen. Kemudian dengan adanya pandemi di tahun 2020, angka stunting naik menjadi 3,13 persen dan saat ini angka stunting turun 0,03 persen menjadi 3,10 persen.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, M. Abdul Hakam memastikan sesuai arahan Walikota Semarang, Dinas Kesehatan akan memulai program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk masyarakat Semarang.

Pemberian tambahan makanan kata Hakam, sudah dimulai sejak awal Maret, kemudian untuk anggarannya kini mencapai Rp 3 miliar. Sedangkan untuk kebutuhan susu akan dianggarkan pada Dinas Ketahanan Pangan senilai Rp 3,7 miliar. 

Hendrar Prihadi Minta PKK Harus Terlibat Mengatasi Stunting

“Misalnya untuk mengatasi stunting di bulan Maret ini kita mulai pembagian pemberian makanan tambahan dan susu untuk balita yang masuk kategori stunting,” ungkapnya.

Hakam menyebut, sesuai arahan Walikota Semarang, untuk terus merapatkan barisan menjadikan Semarang Hebat dengan mengawal proses pembangunan masyarakat, semuanya diharapkan untuk saling bersinergi supaya Semarang semakin Hebat.

“Maka hari jadi Kota Semarang janganlah menjadi seremonial saja, tetapi harus disambut dengan berbagai program yang konkret menyentuh masyarakat,” ujarnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version