SEMARANG, Lingkarjateng.id – Menjelang arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 H, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang mempersiapkan sejumlah jalur alternatif hingga sarana prasarana penunjang pemudik yang masuk di wilayah Kabupaten Semarang.
Wilayah Kabupaten Semarang sendiri menjadi wilayah yang harus dilewati ketika pemudik hendak akan menuju Magelang-Yogyakarta dan juga ke arah Solo-Wonogiri.
Oleh sebab itu, beberapa sarana prasarana, rute-rute alternatif, pengecekan kelaikan jalan bus penumpang, dan lain sebagainya pun disiapkan oleh Dishub Kabupaten Semarang.
“Untuk arus mudik dan balik Idul Fitri 2024 ini kami perkirakan jumlah pemudik yang melintasi Kabupaten Semarang akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang, Tri Martono, Selasa, 2 April 2024.
Pihaknya juga menjelaskan, jika Dishub Kabupaten Semarang dan sejumlah Forkompimda terkait telah melaksanakan survei serta antisipasi kepadatan lalu lintas.
“Untuk antisipasi kepadatan lalu lintas di arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, kami telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif, baik itu di dalam kota maupun di wilayah-wilayah pinggiran Kabupaten Semarang untuk membantu mengurai simpul-simpul kepadatan arus lalu lintas,” lanjut dia.
Adapun sejumlah jalur alternatif yang disiapkan oleh Dishub Kabupaten Semarang diantaranya adalah jalur Barukan-Suruh-Bonomerto, kemudian jalur Banyubiru-Kecandran, lalu Kelurahan-Banyubiru.
“Selain itu juga ada jalur alternatif di Butuh-Getasan. Adapun sejumlah ruas seperti Sumowono-Kemawi, Bedono-Lanjan, Jambu-Candi, Candi-Gedongsongo, Rengas-Bawen, kemudian Tuntang-Tambakboyo, Barukan-Klero, Delik-Pabelan, serta sejumlah ruas jalan di dalam kota di Ungaran juga kami siapkan sebagai jalur-jalur alternatif baik itu menuju Solo dan menuju Yogyakarta,” kata Tri Martono.
Kepala Dishub Kabupaten Semarang itu juga menambahkan, jika untuk sarana prasarana seperti Penerangan Jalan Umum (PJU), rambu lalu lintas, dan Area Traffic Control System (ATCS) saat ini sedang diperbaiki dan akan dimaksimalkan fungsinya tidak akan lama ini.
“Kami juga akan maksimalkan ATCS di beberapa lokasi untuk memandu dan memberikan imbauan kepada para pemudik nantinya yang melintasi wilayah Kabupaten Semarang,” bebernya.
Selain itu, Tri Martono mengungkapkan jika ATCS tersebut tersebar di tujuh titik traffic light (TL), meliputi simpang Assalamah, Alun-Alun Lama Ungaran, Simpang KPU, Pegadaian, Simpang DPRD Kabupaten Semarang, Karangjati, dan Bawen.
“Nantinya sejumlah TL ini tidak akan difungsikan dalam kondisi tertentu. Dan kami tugaskan personel di CCTV Room yang secara periodik akan menyampaikan informasi dan imbauan untuk tertib berkendara melalui pengeras suara pada ATCS itu,” sambungnya.
Selain memaksimalkan fungsi ATCS, Dishub Kabupaten Semarang juga melakukan kegiatan ramp ceck terutama bagi angkutan penumpang berupa bus pariwisata dan reguler.
“Ini caranya dengan mendatangi garasi perusahaan otobus (PO) yang ada di Kabupaten Semarang dan melaksanakan ramcek di tempat. Karena salah satu penentu faktor keselamatan adalah kondisi kendaraan. Apalagi per Januari 2024 sudah diberlakukan uji kendaraan gratis, sehingga kami harap kesadaran para pengusaha angkutan umum meningkat,” paparnya.
Hal lainnya, juga disampaikan Kepala Dishub Kabupaten Semarang itu, yakni soal PJU di sepanjang jalur nasional, provinsi, kabupaten, dan jalur alternatif juga tak luput dari pemeriksaan Dishub Kabupaten Semarang.
Untuk itu, Tri Martono meminta bantuan kepada seluruh camat, lurah dan juga kepala desa untuk menginformasikan lokasi mana saja yang terdapat kerusakan lampu PJU dan rambu lalu lintas ini. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)