Cuaca Tak Menentu, Warga Kabupaten Semarang Diimbau Waspada Potensi Bencana

ANTISIPASI BENCANA: Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro (baju orange) saat melakukan koordinasi dengan relawan dan petugas dari instansi terkait lainnya di Posko Terpadu Kabupaten Semarang, yang ada di Kecamatan Bawen. (Dok Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

ANTISIPASI BENCANA: Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro (baju orange) saat melakukan koordinasi dengan relawan dan petugas dari instansi terkait lainnya di Posko Terpadu Kabupaten Semarang, yang ada di Kecamatan Bawen. (Dok Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Masuki musim pancaroba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang mengimbau kepada masyarakat wilayah setempat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Mengingat, belum lama ini bencana alam melanda sejumlah wilayah Kabupaten Semarang.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu wilayah Kecamatan Tuntang dan Banyubiru dlanda banjir, termasuk tanah longsor di wilayah Kecamatan Bandungan akibat hujan dengan intensitas cukup tinggi usai beberapa minggu cuaca panas menyelimuti wilayah Kabupaten Semarang dan Salatiga.

“Adanya beberapa peristiwa bencana alam belum lama ini, seperti banjir di wilayah Tuntang dan Banyubiru memang lebih disebabkan karena hujan yang terjadi semalaman, sehingga debit air meningkat dan meluber sampai ke permukiman warga, dan menyebabkan banjir di dua desa di dua kecamatan di Kabupaten Semarang,” kata Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro, Minggu 26 Mei 2024.

Tidak hanya itu, banjir yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Semarang ini juga disebabkan karena sedimentasi yang terjadi di sungai-sungai hingga tersumbatnya aliran air karena sampah.

“Kemarin memang ada beberapa upaya yang kami lakukan, diantaranya membersihkan sumbatan yang terjadi di beberapa titik yang menyebabkan banjir, lalu kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana untuk menormalisasi sungai guna mengeruk sedimentasi yang ada,” terang dia.

Alex menambahkan pemberian logistik dan penanganan serta pembersihan sisa banjir pun juga dilakukan bersama-sama antara relawan BPBD Kabupaten Semarang dengan warga setempat.

“Oleh sebab itu, kami tekankan kepada warga di Kabupaten Semarang untuk selalu waspada akan terjadinya bencana apapun, karena saat ini kita memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, yang juga bisa menyebabkan terjadinya bencana alam,” tegasnya.

Alex menyatakan, jika di musim pancaroba ini, suhu udara terasa sangat panas, bahkan diakuinya ada beberapa wilayah yang mulai kekurangan air bersih sehingga harus menerima suplai air bersih.

“Setelah suhu udaha panas sekali beberapa pekan ini, tiba-tiba muncul hujan sampai dua lamanya dengan intesitas tinggi dan durasi yang lama, ini tentu sangat rawan sekali terjadi bencana. Oleh karenanya, kami juga berkoordinasi dan memantau perubahan musim ini bersama BMKG dan selalu kami informasi kepada masyarakat secara berjenjang,” sambung Alex.

Oleh sebabnya, Alex menekankan menghadapi kondisi cuaca seperti saat ini, ia meminta kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi bencana.

“Karena segala sesuatunya bisa saja terjadi kapanpun, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan untuk antisipasi sejak dini, dan kami minta peka juga terhadap lingkungan. Jalin komunikasi jika terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan,” terangnya.

Karena kata Alex, BPBD Kabupaten Semarang bersama jajaran lainnya dan juga relawan selalu standby atau memonitor selama 24 jam demi keamanan dan kenyamanan masyarakat di Kabupaten Semarang.

“Kami standby selama 24 jam penuh, sehingga kami minta kepada warga untuk senantiasa berkomunikasi bersama kami, akan kemungkinan hal-hal bencana yang bisa terjadi kapan saja,” tukas Alex. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version