BPBD Semarang Imbau Warga Waspadai Bencana

BANJIR: Beberapa orang sedang mendorong motor melewati genangan banjir di salah satu wilayah di Kota Semarang beberapa waktu lalu. (Dinda Rahmasari/Lingkarjateng.id)

BANJIR: Beberapa orang sedang mendorong motor melewati genangan banjir di salah satu wilayah di Kota Semarang beberapa waktu lalu. (Dinda Rahmasari/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, mengimbau masyarakat untuk mampu mengenali potensi bencana yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya. Hal itu sebagai langkah antisipasi menghadapi puncak musim penghujan.

Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengungkapkan, bencana banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang mungkin saja terjadi. Sehingga bagi wilayah yang rawan banjir, pihaknya meminta masyarakat untuk bisa mengamankan barang-barang berharga. “Sementara untuk yang tinggal di dataran tinggi untuk selalu memonitor jika ada gejala retakan tanah,” ujar Winarsono, Rabu (19/1).

Pihaknya bersama Kelurahan Siaga Bencana (KSB) yang ada di setiap kelurahan selalu memonitor kondisi rumah pompa di sekitar wilayah rawan genangan. Selain itu juga melakukan patroli jika terjadi hujan deras yang akan menimbulkan genangan banjir.

Mitigasi Bencana, Jepara Bentuk Desa Tangguh

“Kami cek apakah pompanya berfungsi atau tidak. Jika tidak berfungsi, kami berkoordinasi dengan instansi terkait atau petugas di rumah pompa tersebut, diharapkan saat hujan turun, pompa bisa berfungsi dengan baik,” jelasnya.  

Disamping itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang akan bepergian untuk selalu berhati-hati. Saat hujan lebat mengguyur, dia meminta masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon yang rawan tumbang.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Semarang, Bambang Haryanto menyebut, sudah ada 64 KSB yang terbentuk di Kota Semarang. Sebelum membentuk KSB, pihaknya membuat maping wilayah rawan bencana. Sehingga materi yang diberikan bisa tepat sasaran sesuai dengan karakteristik bencana yang berpotensi terjadi.

Cegah Banjir dan Longsor, BPBD Pati Imbau Warga Tanam Rumput Vetiver

Kemudian pihaknya juga berkoordinasi dengan RT, RW, hingga Kelurahan setempat. Hal itu diperlukan untuk saling memberi informasi ketika terjadi bencana. “Harapannya untuk kesiapsiagaannya, ini yang penting untuk anggota KSB. Kemudian mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rawan bencana,” imbuhnya.

Bambang menjelaskan, keanggotaan KSB terdiri dari berbagai unsur di wilayah kelurahan. Diantaranya seperti Babinsa, Babinkamtibmas, Linmas, RT, RW, organisasi yang ada di kelurahan, hingga relawan setempat.

Lebih lanjut, dia memaparkan beberapa kelurahan yang berpotensi terjadi banjir saat musim penghujan. Diantaranya Kelurahan Kemijen, Kelurahan Tanjung Emas, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Trimulyo, Kelurahan Mangkang Wetan, Kelurahan Mangkang Kulon, Kelurahan Mangunharjo, serta Kelurahan Wonosari.

Kemudian untuk wilayah yang berpotensi terjadi longsor yakni Kelurahan Jomblang, Kelurahan Candi, Kelurahan Lempongsari, Kelurahan Bendan Duwur, Kelurahan Bendan Ngisor, Kelurahan Tinjomoyo, dan Kelurahan Sukorejo.

“Itu wilayah-wilayah yang rawan bencana sehingga perlu kesiapsiagaan bencana. Mudah-mudahan yang lain aman,” tandasnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Koran Lingkar)

Exit mobile version