SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen yang diberlakukan pada 10 Januari 2022 kemarin telah membawa berkah bagi para pedagang yang kebanjiran orderan seragam sekolah.
Dampak tersebut dirasakan oleh Haris, pemilik toko seragam HA Kadir yang berada di daerah Kauman, Kelurahan Palebon, Kecamatan Semarang Tengah. Dia mengungkapkan, grafik pembelian seragam merangkak naik sejak 1 Januari 2022 lalu.
“Sejak tanggal 1 Januari kemarin ada peningkatan. Naiknya sampai 70-80 persen. Kemudian kalau Agustus 2021 kemarin naik 50 persen,” ungkap Haris saat ditemui di kiosnya pada Kamis (13/1).
Jelang Imlek, Grup Barongsai di Semarang Kebanjiran Order
Adapun produk yang paling banyak diburu yakni seragam untuk jenjang SD dan seragam pramuka. Para pembeli biasanya menyambangi toko milik Haris pasca pulang sekolah dan akhir pekan.
Bahkan, lanjutnya memasuki tahun 2022 tokonya dibanjiri order seragam secara grosir dari beberapa sekolah. “Pembelinya enggak cuma dari perorangan saja. Kemarin dari SD Kanisius, SMP Yohanes, SMA St. Louis pesan grosir,” bebernya.
Lebih lanjut Haris menjelaskan, bahwa ada kenaikan harga seragam dibandingkan sebelumnya. Hal itu dikarenakan terdapat kenaikan bahan baku dari produsen. “Sebetulnya enggak ada perbedaan harga dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi karena harga kain naik, jadi sedikit ada kenaikan,” imbuhnya.
Seniman Aquascape Rembang Kebanjiran Order
Seragam sekolah SD yang dijual Haris dibandrol dengan harga Rp 140-160 ribu. Sedangkan tingkat SMP seharga Rp 150-170 ribu dan untuk tingkat SMA seharga Rp 160-180 ribu.
Sebelumnya, saat masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Semarang, Haris mengaku tokonya tutup. Hal senada diungkapkan oleh Dewi, keponakan dari pemilik toko seragam M. Syahir yang juga berada di kawasan Kauman. Dia mengatakan grafik kenaikan pembelian sudah terlihat sejak Agustus 2021 lalu.
“Alhamdulillah sudah lebih ramai. Sebelumnya sepi, karena waktu ada PPKM toko hanya dibuka separuh. Kemudian November 2021 kemarin jalan menuju kesini juga ditutup karena perbaikan. Tapi masih ada beberapa pelanggan yang kesini,” jelasnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Koran Lingkar)