SEMARANG, Lingkarjateng.id – Beredarnya video aliran sungai berwarna merah darah di Semarang dekat jembatan Pekojan yang sempat menghebohkan masyarakat ibu kota Jawa Tengah (Jateng), mendapat respons serius dari konservasi sumber daya alam. Sebab, kejadian ini baru pertama kali terjadi dan merusak pemandangan sungai di Semarang yang sarat sejarah.
Sehingga peristiwa pencemaran Sungai Semarang ini, harus diusut sumber penyebabnya termasuk mencari pelaku yang membuang cairan ke sungai.
“Sumbernya dari mana yang perlu kita cari tahu bersama, bisa disengaja atau tidak disengaja. Jika memang disengaja harus ada tindakan tegas, jika tidak disengaja solusinya masyarakat harus kita edukasi,” kata Kader Konservasi Sumber Daya Alam Jateng, Aji, Minggu (10/4).
Tumpukan Sampah Menggunung di Tambakrejo Semarang
Berdasarkan informasi penemuan warga, penyebab aliran sungai berwarna merah, ada dugaan seseorang tak bertanggung jawab yang membuang cairan cat tembok di seberang Klenteng Tay Kak Sie atau di Jalan Inspeksi, Kauman, Semarang Tengah.
Meski begitu, Aji menduga peristiwa ini disebabkan oleh limbah pewarna pakaian. Sebab, ia menilai meskipun Kota Semarang tidak ada pabrik pakaian, tapi juga dirinya menduga masih ada oknum distributor bahan kimia.
“Biasanya ini dikarenakan ada oknum yang mencuci bekas drum bahan kimia rogaflex red 2767 (pewarna pakaian). Walaupun sepanjang Sungai Johar tidak ada pabrik pakaian, tetapi distributor bahan kimia di Semarang terbilang cukup banyak,” ungkap dia.
Cemari Lingkungan, DLH Semarang Minta PT Alutama Perbaiki IPAL
Aji juga menjelaskan, bahan kimia tersebut mampu mengurai sendiri jika debit airnya cukup deras. Sisi lain, hal itu apabila tidak dikelola dengan baik dipastikan limbah jenis bahan kimia akan berdampak terhadap lingkungan.
“Namanya limbah jenis bahan kimia jika tidak dikelola dengan sebagaimana mestinya akan menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan,” jelas dia.
Saat ditanya apabila ada orang yang sengaja membuang limbah apakah pantas diberi sanksi, Aji menegaskan persoalan hal itu agar diurusi oleh pihak yang berwenang.
Wali Kota Semarang Ancam Tutup Pabrik yang Tak Becus Urus Limbah
“Misal ana sing sengaja buang limbah yo ben diurusi pihak berwajib (jika ada yang sengaja buang limbah agar diurus pihak berwajib). Utamanya, masyarakat di sekitar sungai lebih aktif dan tanggap terhadap kepedulian pembuangan limbah terutama limbah kimia berbahaya,” tegas dia.
Aji juga berpesan kepada masyarakat agar lebih tenang jangan mudah terpengaruh isu yang belum jelas kebenarannya. Maka, persoalan seperti ini diserahkan kepada pihak wewenang persoalan tersebut.
“Tetap tenang, jangan mudah terprovokasi isu yang belum tentu kebenaranya. Serahkan penanganan pada ahlinya. Terpenting, jaga lingkungan agar tetap lestari,” tutup dia. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)