514 Keluarga di Tuntang Kabupaten Semarang Terima Bantuan Pangan Cegah Stunting

MONITORING: Camat Tuntang, Aris Setyawan (baju merah) saat meninjau penyaluran bantuan pangan kepada keluarga dengan anak stunting dan keluarga miskin di Balai Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis, 26 Oktober 2023. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

MONITORING: Camat Tuntang, Aris Setyawan (baju merah) saat meninjau penyaluran bantuan pangan kepada keluarga dengan anak stunting dan keluarga miskin di Balai Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis, 26 Oktober 2023. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyalurkan bantuan pangan kepada keluarga dengan anak stunting dan keluarga miskin di Balai Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis, 26 Oktober 2023. Bantuan ini sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Kecamatan Tuntang.

Camat Tuntang Aris Setyawan mengatakan total sebanyak 514 keluarga yang menerima bantuan ini.

“Bantuan pangan penambah gizi ini diberikan langsung oleh BKKBN dalam programnya untuk memaksimalkan penurunan angka stunting di wilayah Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Dan ada total 514 paket bantuan pangan yang diberikan kepada warga di sini,” katanya.

Bantuan pangan yang diberikan berupa telur ayam 10 butir dan satu ekor ayam beku karkas tanpa kepala dan kaki seberat 1 kilogram.

“Dengan mendapatkan tambahan makanan bergizi dan berprotein tinggi ini diharapkan tentu dari kami dapat menurunkan lagi angka stunting di Kecamatan Tuntang secara bertahap,” ujarnya.

Ia mengatakan sudah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Salah satunya dengan memprioritaskan dana desa untuk digunakan dalam berbagai program penurunan angka stunting.

“Jadi memang khusus untuk desa yang ada di Kecamatan Tuntang kami tekankan untuk membuat prioritas dalam penggunaan dana desa. Artinya, ini multisektor ya, kita bergotong royong demi bersama-sama menurunkan angka stunting ini dengan berbagai cara,” paparnya.

Ia menyebutkan di wilayahnya saat ini masih ada 197 kasus stunting aktif.

“Ini kami terus berupaya menurunkannya lagi. Selain bantuan pangan, juga memprioritaskan dana desa untuk program-program penurunan stunting, dan program lainnya seperti mengajak warga menanam tanaman sayur di rumah, memelihara kolam ikan bersama di desa. Ini salah satu bentuk-bentuk upaya penurunan stunting di kami,” tandasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version