400 Relawan Gabungan Kota Semarang Siaga Tanggulangi Bencana

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, menyiagakan 400 personel relawan guna mengantisipasi dan mengatasi bencana selama musim hujan. Mengingat beberapa waktu ke belakang banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik di Kota Semarang.

Ketua PMI Kota Semarang, Awal Prasetyo mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak. Diantaranya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Basarnas Kota Semarang, Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang, hingga Satgas.

“Kita harus menyampaikan kepada masyarakat Kota Semarang bahwa relawan sudah siap menghadapi apa yang akan terjadi atau bencana di Kota Semarang,” ujar Awal.

Trauma Longsor, Warga Semarang Desak Selesaikan Pembangunan Tanggul Secepatnya

Selain 400 personel tim gabungan, Awal menuturkan masih ada ribuan relawan dari level Palang Merah Remaja (PMR) dan Korps Sukarela (KSR). Mereka mengaku siap untuk membantu mengantisipasi dan menangani bencana yang terjadi di Ibu Kota Jawa Tengah. “Jumlah relawan yang siap digerakkan ada 400 personel. Tapi kita juga punya relawan level PMR hingga ASR yang berjumlah 6 sampai 7 ribu orang. Mereka siap membantu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Awal mengungkapkan pemilihan relawan tersebut tidak ala kadarnya. Namun ada sejumlah persiapan dan persyaratan yang harus dipenuhi calon relawan. Hal itu bertujuan untuk memastikan para relawan dalam kondisi yang prima ketika melakukan aksi sosial.

“Tentunya relawan tidak asal ambil. Relawan harus siap baik secara mental maupun fisik. Selain itu yang lebih penting adalah etika. Karena relawan harus siap membantu masyarakat di Kota Semarang. Terlebih jika terjadi bencana,” jelasnya.

Dia menuturkan bahwa kesiagaan antisipasi bencana kali ini berfokus pada pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Sehingga relawan benar-benar disiapkan sedini mungkin. Mereka juga belajar dari pengalaman musim hujan tahun lalu di mana banyak bencana terjadi. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)