REMBANG, Lingkarjateng.id – Tabah Tohamik selaku Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Rembang periode 2022-2027, akan berupaya memperjuangkan nasib perawat honorer. Mereka akan dikawal agar bisa masuk Sistem Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Tabah Tohamik menyampaikan, PPNI berencana untuk memberikan pelatihan perawatan luka secara gratis kepada perawat honorer. Hal itu sebagai bentuk upaya agar perawat honorer dapat masuk Sistem SDMK baik di rumah sakit maupun di Puskesmas.
“Jadi, perawat honorer yang saat ini mengharapkan pengakuan sebagai tenaga kesehatan di Kabupaten Rembang, PPNI selalu mengawal agar seluruh perawat honorer masuk di Sistem SDMK rumah sakit maupun di Puskesmas,” tuturnya.
Penghasilan Belum Layak, Kesejahteraan Perawat Honorer di Semarang Jadi Sorotan
Ia mengajak pengurus PPNI mulai dari tingkat Dewan Pengurus Pusat (DPP) hingga Dewan Pengurus Komisariat (DPK) untuk selalu mengawal perawat honorer, agar seluruh perawat honorer dapat masuk dalam Sistem SDMK.
“Kami mengajak semua pengurus PPNI dari DPP dan DPK untuk selalu mengawal teman-teman. Jangan sampai ada yang ketinggalan. Seluruh data perawat honorer harus masuk di sistem SDMK di instansi masing-masing,” terangnya.
Tabah menambahkan, para perawat honorer juga didorong untuk segera mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP). Hal itu diperlukan agar perawat honorer tidak kebingungan ketika kedua surat itu sewaktu-waktu dibutuhkan. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)