PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon (paslon) dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan 2024 yang digelar Senin, 23 September 2024, di Kantor KPU Kabupaten Pekalongan, sempat diwarnai kericuhan. Acara yang rencananya dimulai pukul 14.00 WIB, molor hingga hampir dua jam karena kedua paslon terlambat hadir.
Paslon Riswadi-Amin tiba di Kantor KPU pada pukul 14.50 WIB, sementara paslon Fadia-Sukirman datang lebih terlambat lagi, yakni pada pukul 15.50 WIB. Ketegangan mulai terjadi ketika rombongan Fadia-Sukirman tiba di depan Kantor KPU. Dua kelompok pendukung masing-masing paslon terlibat aksi saling ejek yang memicu bentrokan fisik dan aksi lempar batu. Akibatnya, kaca depan mobil yang dikendarai Fadia-Sukirman pecah terkena lemparan batu.
Kericuhan tersebut segera diredam oleh tim gabungan dari TNI dan Polri yang bergerak cepat untuk memisahkan kedua kubu pendukung. Berkat langkah sigap aparat keamanan, situasi pun kembali kondusif. Acara pengundian nomor urut paslon tetap berlangsung di dalam Kantor KPU dengan aman dan tertib.
Hasil pengundian menunjukkan paslon Fadia-Sukirman mendapatkan nomor urut 1, sementara paslon Riswadi-Amin memperoleh nomor urut 2.
Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Laelatul Izzah, menyampaikan rasa syukurnya bahwa pengundian nomor urut dapat berjalan lancar hingga selesai. Namun, saat dimintai keterangan terkait keterlambatan kedua paslon, Izzah memilih bungkam.
“Kami bersyukur bahwa proses pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon bisa berjalan lancar hingga selesai. Semoga tahapan selanjutnya juga dapat berlangsung aman dan kondusif,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso Widamanto, di akhir acara menjelaskan bahwa secara keseluruhan kegiatan tersebut berlangsung dengan baik. Menanggapi insiden kericuhan di luar kantor, ia menyebut hal itu sebagai kesalahpahaman dan provokasi dari oknum tertentu.
“Memang ada upaya pihak-pihak yang memprovokasi, tetapi kita bisa kendalikan situasi dengan baik. Kami mampu mengantisipasi dan menjaga situasi agar tetap kondusif,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga keamanan selama masa kampanye Pilkada 2024.
“Pilkada adalah pesta demokrasi yang bertujuan untuk mencari pemimpin terbaik bagi kemaslahatan masyarakat. Jangan sampai situasi di Kabupaten Pekalongan ini menjadi tidak aman hanya karena provokasi,” tegasnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)