Pemkot Pekalongan Siapkan Rumah Baru Warga Terdampak Proyek Kampung Bugisan

POTRET: Tampak komplek perumahan di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan dalam proses pembangunan, Jumat, 28 Juni 2024. (Kominfo Kota Pekalongan/Lingkarjateng.id)

POTRET: Tampak komplek perumahan di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan dalam proses pembangunan, Jumat, 28 Juni 2024. (Kominfo Kota Pekalongan/Lingkarjateng.id)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.id Pemerintah Kota Pekalongan memulai pembangunan hunian baru bagi 20 keluarga warga terdampak proyek (WTP) di Kampung Bugisan, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara. Kampung Bugisan menjadi salah satu prioritas kawasan kumuh yang ditargetkan tuntas pada tahun 2024.

Relokasi ini memberikan harapan baru bagi warga yang sebelumnya tinggal di tepian Sungai Lodji. Mereka akan menempati hunian baru di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, yang akan menjadi bagian dari komplek perumahan baru.

Pelaksana harian Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman, Khaerudin, mengonfirmasi bahwa pembangunan hunian baru bagi 20 WTP sedang berlangsung. Surat Perintah Kerja (SPK) telah diterbitkan yang mencakup pembangunan jalan inspeksi, jalan lingkungan, drainase, Sistem Penyedia Air Minum (SPAM), kolam retensi dan stasiun pompa, serta penerangan jalan umum (PJU).

“Tahun ini, untuk penataan kawasan kumuh Kampung Bugisan, dianggarkan Rp16 miliar. Anggaran ini mencakup pembangunan jalan lingkungan, drainase, jaringan air bersih, jaringan air limbah, tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST), dan stasiun pompa. Sementara untuk hunian baru bagi 20 WTP, saat ini dalam tahap pembangunan,” ujar Khaerudin, pada Jumat, 28 Juni 2024.

Pendanaan pembangunan Kampung Bugisan ini juga dibantu CSR PT Bank Jateng dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sehingga total anggaran mencapai Rp28 miliar. Dana ini termasuk untuk relokasi 20 WTP yang sebelumnya menempati tanah negara.

Program tuku lemah oleh omah atau beli tanah dapat rumah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung inisiatif tersebut sejak tahun 2020.

Warga yang direlokasi membeli tanah secara swadaya, sementara proses sertifikatnya dibantu oleh Kantor BPN setempat. Pemkot Pekalongan membantu menyediakan Prasarana dan Sarana Utilitas Umum (PSU) seperti jalan, saluran, sanitasi, dan pembangunan rumah dibantu oleh Provinsi.

Sementara Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi akan menangani penyambungan listrik, PDAM menyediakan air bersih, dan BAZNAS Provinsi serta Kota berkontribusi pada pondasi rumah.

“Fisik rumahnya seharga Rp50 juta, dan tanahnya dibeli secara swadaya oleh warga. Dengan upaya ini, permasalahan kawasan kumuh di Kampung Bugisan diharapkan bisa teratasi,” tandasnya. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version