PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan memperketat kesiapan menghadapi prediksi cuaca ekstrem yang akan datang. Eko Edi Gunaedi, Ketua Satgas PB BPBD Kota Pekalongan, saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, 4 Juli 2024, menjelaskan berbagai langkah antisipatif yang telah diambil oleh timnya.
Eko menjelaskan bahwa BPBD telah melakukan monitoring intensif di berbagai titik rawan bencana di Kota Pekalongan. Fokus utama mereka adalah wilayah pesisir pantai di kecamatan Pekalongan Utara dan daerah Kelurahan Tirto di Kecamatan Pekalongan Barat.
“Kami melakukan pengecekan rutin dan perawatan peralatan, seperti senso, yang penting untuk penanganan darurat, seperti insiden pohon tumbang,” ungkap Eko.
Selain itu, BPBD juga memantau aliran sungai di wilayah Kota Pekalongan, seperti Sungai Bremi dan Sungai Lodji. Tim juga mengawasi gelombang air di bibir Pantai Sari untuk mengantisipasi potensi peningkatan debit air yang bisa memicu banjir. Monitoring ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dan respon cepat dalam situasi darurat.
Eko juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat. Ia mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak panik apabila terjadi banjir rob atau banjir akibat curah hujan tinggi.
“Masyarakat dapat menghubungi call center BPBD Kota Pekalongan di Nomor 0815-4800-4000, jika membutuhkan bantuan evakuasi. Kami siap membantu dengan cepat dan tepat,” ujar Eko.
Upaya preventif ini merupakan bagian dari komitmen BPBD Kota Pekalongan untuk melindungi warga dari ancaman bencana. Dengan kesiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan dampak dari Potensi cuaca ekstrem dapat diminimalisir. BPBD Kota Pekalongan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Dengan berbagai langkah antisipatif yang kami lakukan, BPBD Kota Pekalongan berharap masyarakat bisa merasa lebih aman dan siap dalam menghadapi cuaca ekstrem.” tutup Eko. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)