PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan sudah memasuki tahap finishing. Pasar Banjarsari meskipun dikhususkan sebagai pasar tradisional namun kini dilengkapi dengan fasilitas penanganan bencana yang modern.
Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan, Deddy Setiawan, menyampaikan bahwa adanya fasilitas penanganan bencana sebagai mitigasi bencana baik kebakaran dan gempa.
“Ini tersedia tangga darurat bisa digunakan bila sistem alarm berbunyi atau ada peringatan bencana yang terpusat di ruang kontrol panel,” jelas Deddy, Jumat, 1 November 2024.
Selain itu tersedia alat pemadam api ringan (Apar), sprinkle air, hydrant di masing-masing sudut gedung.
Menurut Deddy, bangunan Pasar Banjarsari didesain mampu menangani kebakaran dalam waktu 1 jam karena tersedia air Ground Water Tank (GWT) berkapasitas 200 kubik khusus untuk pemadam kebakaran.
“Bangunan didesain mampu menangani kalau terjadi kebakaran dalam waktu satu jam. Teknisnya jika terjadi hal yang tak diinginkan alarm bunyi. Kami ingin jika siap operasional nanti bisa simulasi dengan BPBD dan damkar,” terangnya.
Dia mengatakan ketika terjadi kebakaran masyarakat cenderung panik sehingga langsung lari kocar-kacil, oleh karena itu di Pasar Banjarsari ini sudah ditentukan titik kumpulnya.
“Meskipun Pasar Banjarsari ini pasar rakyat namun sistem modern kontrol dilengkapi genset. Kejadian lalu kesulitan air karena listrik mati dengan back up genset ini pompa akan tetap bekerja mengeluarkan air,” jelasnya.
Adapun fasilitas lainnya yakni diperuntukkan bagi penyandang disabilitas yakni akses masuk pasar, ramp disabilitas, dan toilet khusus disabilitas yang ada di setiap gedung.
“Harapannya masyarakat nyaman dan aman berbelanja di Pasar Banjarsari,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkar.news)