PATI, Lingkarjateng.id – Salah satu destinasi wisata yang patut dimasukan dalam wishlist liburan adalah Wisata Batik Pati Yuliati Warno. Wahana wisata edukasi ini memberikan pengetahuan lengkap bagi siapa saja yang ingin tahu proses membatik dari awal hingga akhir.
Terletak di Jalan Sunan Ngerang RT 7 RW 3 Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Wisata Batik Pati Yuliati Warno didirikan sepasang suami istri Tamzis Al Anas dan istrinya, Yuliati Warno.
Seperti yang terlihat saat anak-anak TK Al Fattah dari Desa Panggungroyom, Wedarijaksa, Pati berkunjung baru-baru ini. Anak-anak itu tampak riang gembira dan antusias mengikuti tahap demi tahap membatik di Wisata Batik Pati Yuliati Warno. Anak-anak diajak untuk mengenal salah satu karakteristik Indonesia, yakni batik yang merupakan warisan budaya Indonesia.
“Kami perkenalkan anak-anak tentang batik itu apa, dan cara membuat batik itu seperti apa. Dan di sekolah kami memang sudah memberikan arahan kepada anak-anak untuk cara membatiknya seperti apa. Namun memang kami masih menggunakan kertas. Dan pada outing class ini, mereka bisa belajar langsung dari ahlinya,” tutur Kepala TK Al Fattah, Alimah.
Pihaknya mengaku puas bisa berwisata di sana. Karena menurutnya, pelayanannya sangat baik.
“Pengalaman di sini, edukasinya sangat bagus sekali. Karena di sini sudah terkenal. Dan dari berbagai lembaga sudah banyak yang ke sini. Sangat puas dan pelayanan sangat bagus sekali, anak-anak dibantu dalam membuatnya, dan semua karyawannya juga sabar-sabar,” terang Alimah.
Awalnya, pendiri Wisata Batik Pati ini, Tamzis melihat tenaga kerja di industri batik yang terbatas. Padahal batik tulis ini harus dikerjakan secara manual.
“Dari situlah kami ingin berkontribusi untuk mengajari masyarakat hingga pada generasi muda. Biar ada yang minat untuk membuat batik ini, maka kami bingkai dalam bentuk wisata edukasi,” tuturnya.
Dalam paket Wisata Batik Pati ini, pengunjung akan diajari proses membatik secara lengkap. Mulai dari membuat motif sendiri, mencanting, mewarnai, hingga finishing batik agar tidak luntur.
Mayoritas yang datang ke Wisata Batik Pati ini adalah rombongan dari lembaga pendidikan. Meski sering pula dari swasta maupun dari komunitas. Dibuka dari pagi hingga sore, Wisata Batik Pati juga menyediakan beragam motif batik tulis Pati untuk oleh-oleh.
“Karena kami bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, jadi di sini juga merupakan tempat uji kompetensi (TUK) sebagai lembaga sertifikasi kompeten dengan sertifikat berlogo garuda, yang mana saya sendiri juga merupakan assessor Penguji Batik Nasional Indonesia,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nailin R.A – Koran Lingkar)