Warga Pati Keluhkan Keterlambatan Pertalite

Warga Pati Keluhkan Keterlambatan Pertalite

ILUSTRASI: Salah satu tempat pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Kecamatan Winong, Pati. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax membuat sebagian masyarakat beralih ke BBM jenis Pertalite. Sayangnya, Pertalite yang banyak diburu masyarakat di tengah mahalnya harga Pertamax jadi sering kosong di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pati, akibat keterlambatan pengiriman.

Hal tersebut tampak pada salah salah satu pom bensin di Kecamatan Winong, Pati. Ulin, salah seorang pembeli mengatakan terpaksa mengisi motornya dengan Pertamax Turbo karena tidak tersedianya Pertalite. Terlihat juga panjangnya antrean Pertamax akibat Pertalite kosong.

DPRD Pati Khawatir Pengguna Pertamax Beralih ke Pertalite

“Pertalitenya habis, sedangkan Pertamax yang biasa saya beli harganya melambung. Akibatnya antreannya panjang. Karena buru-buru berangkat kerja, jadi saya isi Pertamax Turbo saja,” ujarnya.

Ia menambahkan, selama ini dirinya berlangganan Pertamax untuk mengisi kendarannya, karena dianggap lebih irit dan harganya tidak jauh beda dengan BBM jenis Pertalite.

“Biasanya ya beli Pertamax untuk motor. Tapi karena mahal mulai bulan April ini, sekarang beralih ke Pertalite aja yang harga murah. Semoga ya Pertalite terus tersedia di pom-pom bensin,” tambahnya.

Ia berharap harga Pertamax bisa kembali turun, karena kenaikan pertamax tidak diimbangi dengan kenaikan UMR pegawai swasta. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version