Produksi Surplus, Bawang Merah Asal Pati Dikirim ke Jakarta dan Jawa Barat

Produksi Surplus Bawang Merah Asal Pati Dikirim ke Jakarta dan Jawa Barat

ILUSTRASI: Hasil panen bawang merah. (Antara/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kebutuhan bawang merah di Kabupaten Pati pada tahun 2023 surplus sebesar 20.760,12 ton. Jumlah tersebut dihasilkan oleh para petani bawang merah yang tersebar di Kabupaten Pati, diantaranya Kecamatan Wedarijaksa, Kecamatan Jaken, Kecamatan Jakenan, Kecamatan Batangan, Kecamatan Sukolilo, dan Kecamatan Pucakwangi.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Pati Niken Tri Meiningrum mengatakan, stok bawang merah di Kabupaten Pati melimpah, sehingga Kabupaten Pati dapat menyuplai kebutuhan bawang merah di daerah lain.

“Jadi kebutuhan (bawang merah) di Pati masih surplus. Kita banyak lahan-lahan, Desember juga masih ada beberapa panen,” tutur Kepala Dispertan Pati, baru-baru ini.

Ia menambahkan, daerah yang disuplai bawang merah dari Kabupaten Pati yaitu Jawa Barat dan Jakarta.

“Kita memang menyuplai ke wilayah-wilayah di luar Pati. Jakarta, Jawa Barat, kita kirim ke sana,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, hasil panen para petani bawang merah sudah mampu mencukupi kebutuhan di Pati. Bawang merah tersedia 409,19 persen dari kebutuhan sebanyak 27.474,5 ton pada tahun ini.

Jumlah tersebut surplus sebesar 309,18 persen atau sebanyak 20.760,12 ton dari pada jumlah kebutuhan bawang merah yang hanya sebesar 6.714,38 ton.

“Dari produksi (bawang merah) kami selama setahun ada 27.474,5 ton bawang merah. Sedangkan kebutuhan kita sekitar 7 ribu sampai 10 ribu,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang petani bawang merah di Kabupaten Pati, Aris mengatakan bahwa stok bawang merah sangat melimpah saat musim panen raya tiba.

Tak hanya itu, kata Aris, harga bawang merah bisa menurun karena jumlah stok melimpah terlebih saat panen berbarengan dengan daerah lain penghasil bawang merah seperti Tuban.

“Kalau panen raya memang banyak. Namun harga bawang menurun kalau musim panennya berbarengan dengan wilayah Tuban atau lainnya,” kata petani bawang merah asal Desa Tlanakan, Kecamatan Jaken itu. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)

Exit mobile version