Perusahaan Besar Enggan Rekrut Lulusan BLK Pati

uang transport BLK Pati Ditiadakan

POTRET: Kantor UPTD Balai Latihan Kerja, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati. (Dok. BLK Pati/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Subbag Tata Usaha UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pati, Yatin Joko Sutopo menyayangkan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kabupaten Pati karena enggan merekrut lulusan BLK. Padahal lulusan BLK sudah memiliki 2 sertifikasi pelatihan yang diakui.

“Beberapa kali pernah ke perusahaan. Dulu sudah pernah ke perusahaan baru itu perusahaan fashion di Kabupaten Pati. Kami sudah kirim permohonan. Saya kira ya akan disetujui supaya lulusan BLK dapat langsung bekerja di dunia industri. Namun ternyata dari pihak perusahaan hanya memperbolehkan untuk melakukan kunjungan ke perusahaan mereka bukan untuk merekrut. Padahal lulusan BLK itu sudah ada legalitas sertifikat dan uji kompetensinya juga. Tapi, entahlah,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia pun menceritakan bahwa pihak BLK Pati sudah pernah beberapa kali mengirimkan permohonan agar lulusannya dapat diterima untuk bekerja saat sudah menyelesaikan pelatihan. Namun dari pihak perusahaan hanya berkenan untuk kerja sama dalam hal kunjungan, tidak untuk merekrut.

Tahun Ini Uang Transport Pelatihan BLK Pati Ditiadakan

Meskipun begitu, pihak BLK tetap berusaha untuk mengusahakan yang terbaik bagi lulusan BLK Pati.

“Tahun 2022 ini BLK akan terus berusaha untuk menerobos dunia industri agar lulusan BLK setelah lulus dapat langsung bekerja,” tegasnya.

Ia paparkan, hanya sekitar 30% lulusan BLK Pati tahun 2021 yang bekerja di sektor industri. Pada tahun 2021 dari total 496 lulusan BLK, yang terserap ke dunia kerja hanya 187 orang. 

“Tahun 2021 kemarin total lulusan BLK Pati ada 496. Namun jumlah total yang terserapan ke dunia kerja hanya 187 orang,” paparnya. 

Menurutnya, salah satu faktor sedikitnya serapan lulusan BLK Pati ke dunia kerja karena sebagian besar mereka membuka usaha sendiri dan tidak ingin bekerja di bawah pimpinan orang lain.  “Kebanyakan dari mereka ingin membuka usaha sendiri, tidak mau ikut kerja sama orang. Jadi itulah salah satu penyebab serapan lulusan BLK ke dunia industri hanya sedikit,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version