Pemilik Bangunan di Lorong Indah Pati Terancam Didenda

lorong indah pati

SEPI: Sejumlah bangunan di Lorong Indah (LI) masih berdiri kokoh hingga kemarin, (26/1). (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati akan memberikan denda kepada tuan rumah yang menjadi pemilik bangunan di Lorong Indah atau LI. Denda ini akan dijatuhkan jika pemiliknya tak mau membongkar bangunannya sendiri dan menunggu petugas yang merobohkannya.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Pati, Sugiyono. Menurutnya, pemberian denda ini mengingat bangunan di sana telah melanggar Perda yang ada. “Pemilik yang tak mau membongkar bangunannya akan kami denda,” ujar Sugiyono saat ditemui di ruang kerjanya. 

Terkait besaran denda nantinya, dijelaskan oleh Sugiyono sebesar 10 persen dari taksiran nilai rumah yang mereka bangun di Lorong Indah (LI). Sehingga dikatakan olehnya, semakin mahal nilai rumahnya yang dibangun pada area LI semakin mahal pula denda yang harus dibayar oleh pihak pemilik. 

Tutup Lokalisasi, Pemkab Pati Layangkan Surat Kedua untuk Lorong Indah (LI)

“Dendanya sebesar 10 persen. Kalau nilai rumahnya Rp 100 juta dendanya ya Rp 10 juta. Kalau Rp 80 juta ya dendanya Rp 8 juta,” tutur Sugiyono. 

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Pati telah memberikan sejumlah peringatan kepada pemilik bangunan dan pekerja di Lorong Indah (LI). Di antaranya mulai dari melayangkan surat peringatan dan perintah pembongkaran kepada pemilik bangunan di LI. Dengan isi surat kurang lebih disebut bila pemilik bangunan tidak berkenan membongkar, Pemkab Pati akan membongkar paksa pada Februari nanti. 

Namun sampai sejauh ini, surat yang dilayangkan tak digubris oleh pemilik bangunan di area bekas lokalisasi itu. Mereka tak rela bangunan miliknya yang sudah dibangun puluhan tahun diratakan dengan tanah tanpa ada ganti rugi atau kompensasi.

“Tidak mau membongkar saya. Kalau ada kompensasi baru mau. Bangun habis puluhan hingga ratusan juta kok dibongkar. Bongkar sendiri ‘kan juga butuh biaya,” kata Ridwan, salah satu pemilik bangunan ketika ditemui beberapa waktu lalu di kompleks LI. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)

Exit mobile version