Galeri Pati Mbiyen: Bukan Museum, tapi Simpan Banyak Foto Zaman Dulu

Galeri Pati Mbiyen Pajang Banyak Foto Zaman Dulu

BERBINCANG: Kepala Seksi Kearsipan, Gunawan, bersama dengan Kepala Bidang Kearsipan, Kusumaning saat ditemui Lingkarjateng.id. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Meski menyimpan banyak foto zaman dulu, akan tetapi “Galeri Pati Mbiyen” tidak bisa disebut sebagai museum. Dalam galeri tersebut terdapat puluhan foto tua tentang perjuangan warga Pati yang melawan penjajah.

“Galeri Pati Mbiyen” di Gedung Juang, Jalan Panglima Soedirman, turut Desa Ngarus, Kecamatan Pati Kota didirikan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pati bekerja sama dengan Kodim Pati. Tujuannya didirikan galeri tersebut untuk mengingatkan masyarakat akan sejarah Kabupaten Pati.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Kearsipan Dinarpus Pati, Gunawan. “Seharusnya Galeri Pati Mbiyen yang ada di Gedung Juang itu bisa kami jadikan sebagai museum untuk mengenang peristiwa atau tragedi yang ada di Kota Pati pada masa lalu, khususnya zaman kemerdekaan,” ujarnya.

Sejarah Pati: Paranggarudo dan Carangsoko Bukan Kerajaan, Hanya Setingkat Desa

Ia menambahkan bahwa banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadikan Gedung Juang sebagai museum. Jumlah foto yang ditampilkan pun masih sedikit karena keterbatasan tempat.

“Ada banyak hal yang harus dipenuhi untuk mendirikan museum, tidak hanya foto-foto kuno saja. Foto-foto yang di sana itu hanya sebagian kecil yang kami tampilkan, belum semua. Itu pun nanti jika kami bisa punya museum namanya museum kearsipan,” tambahnya.

Dirinya mengatakan bahwa setiap Organisasi Perangkat Daerah (ODP) bisa punya museum sendiri-sendiri yang secara khusus menyimpan benda kuno sesuai dengan bidangnya.

“Kalau penemuan arkeologi Dinas Kebudayaan yang menaungi, nanti mereka bisa mendirikan museum sendiri. Jadi tiap OPD bisa punya museum sendiri tergantung tupoksinya. Misalnya, Dinas Kelautan bisa memiliki museum kelautan, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version