PATI, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro membeberkan ada sebanyak 90 persen lahan pertanian tadah hujan di Kabupaten Pati yang saat ini tidak produktif. Hal ini dikarenakan efek dari musim kemarau panjang yang hingga kini belum usai.
Dampaknya, lahan atau area persawahan menjadi tandus karena tidak ada aliran air. Henggar mengatakan sebagian besar lahan pertanian yang terbengkalai saat ini berada di wilayah selatan. Sedangkan beberapa wilayah Pati bagian utara sudah memulai musim tanam karena mendapat suplai air dari Waduk Seloromo dan Waduk Gunungrowo di Kecamatan Gembong.
“Sebagian besar lahan pertanian tadah hujan 85-90 pertanian, sisanya menggunakan suplai air dan itu ada di daerah utara. Di beberapa kecamatan seperti Margorejo, Wedarijaksa, dan Margoyoso saat ini sudah memulai musim tanam. Kita harapkan, musim hujan bisa segera turun agar wilayah selatan bisa segera memulai masa tanam,” tuturnya dalam workshop yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (SDA DPUTR) bersama 144 petani pengguna air di Ruang Pragolo Setda Pati, Selasa, 31 Oktober 2023.
Sebagai bentuk antisipasi jika musim kemarau berlangsung lebih lama dari prediksi, Henggar berharap ada solusi alternatif agar sektor pertanian bisa dijalankan.
“Tentunya harus mulai berfikir untuk mencari sumber air alternatif. Seperti sumur atau yang lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt DPUTR Pati Riyoso menambahkan, sebagai bentuk antisipasi pemerintah dalam menghadapi musim kemarau di tahun depan, pihaknya telah menyiapkan Bendungan Kembang Kempis yang berada di Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan.
Begitupun dengan wacana pembangkit Bendungan Cabean di Kecamatan Winong yang diharapkan bisa segera direalisasikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kemarin hari Minggu kita meninjau progres pembangunan Bendungan Kembang Kempis yang kita harapkan bisa selesai di 2024. Sehingga nanti bisa mengantisipasi banjir dan menampungnya air untuk persiapan musim kemarau,” sambung Riyoso.
Sehingga nantinya, Pati Selatan akan memiliki tiga bendungan untuk mengairi areal persawahan. Yaitu Bendungan Kembang Kempis di Jakenan, Bendungan Cabean di Winong, dan Bendungan Kasiyan di Sukolilo. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)