Capai 44 Persen, Bendungan Kembang Kempis Pati Disebut Miliki Banyak Manfaat

Capai 44 Persen Bendungan Kembang Kempis Pati Disebut Miliki Banyak Manfaat

MEGAPROYEK: Pengerjaan Bendungan Kembang Kempis di Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Megaproyek Bendungan Kembang Kempis yang berada di Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati hingga kini masih dalam proses pengerjaan. Proyek Bendungan Kembang Kempis atau Bendungan Karet saat ini mencapai 44 persen.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Juana, Harya Muldianto saat melakukan kunjungan, belum lama ini.

“Saat ini pelaksanaannya sudah mencapai 44 persen dan Insya Allah selesai di 2024 yang akan datang. Di mana pembangunan ini bebarengan dengan normalisasi Sungai Juwana dan penataan tanggul sungai,” kata Harya Muldianto.

Ia menyebut, proyek raksasa yang menelan anggaran sebesar Rp 260 miliar ini dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Juwana.

Proyek Bendungan Kembang Kempis Pati Ditarget Rampung Tahun Depan

“Sungai Juwana ini ‘kan untuk drainase utama yang memiliki anak sungai dari berbagai daerah. Panjangnya kurang lebih 60 kilometer. Pati ‘kan kalau musim kemarau kekeringan, sedangkan kalau musim hujan kebanjiran. Sehingga perlu infrastruktur ini (bendungan karet, red),” ucap Harya.

Selain dapat menampung aliran air sungai saat musim hujan dan mengurangi risiko banjir, Harya menyatakan, dengan adanya bendungan ini bisa menampung air laut yang naik ke daratan. Sehingga, bisa dimanfaatkan masyarakat untuk sektor pertanian.

“Manfaatnya adalah mencegah masuknya air laut ke area pertanian saat musim kemarau seperti saat ini serta untuk irigasi area pertanian,” imbuhnya.

Proyek ini, kata dia, bebarengan dengan normalisasi Sungai Juwana dan penataan tambat kapal di muara sungai. Untuk normalisasi, pihaknya menargetkan bisa selesai secepatnya lantaran musim hujan yang diprediksi bakal segera datang. Sedangkan untuk tambat dan pelebaran muara sungai, pihaknya belum bisa menentukan kapan akan rampung. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)

Exit mobile version