Baru 50 Persen RS Swasta di Pati Salurkan CSR, Ini Tanggapan Dinas

Kepala Dinkes Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

Kepala Dinkes Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia menyebut, baru 50 persen rumah sakit (RS) swasta di Kabupaten Pati yang sudah mengeluarkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Ia menilai, penyebab beberapa rumah sakit swasta yang belum menyalurkan dana CSR-nya dimungkinkan karena kondisi keuangan rumah sakit yang belum mencukupi.

“Kita rumah sakit swasta sudah ada 8 ya, 50 persennya sudah. Mungkin yang lain belum karena memang kita juga harus mengingat kondisi keuangan masing-masing rumah sakit kalau belum memenuhi,” ujar Aviani saat ditemui di Pati, baru-baru ini.

Kendati demikian, ia menegaskan selalu mendorong rumah sakit swasta di Kabupaten Pati untuk menyalurkan dana CSR kepada masyarakat yang belum mempunyai jaminan kesehatan.

Hal tersebut, kata Aviani, dilakukan untuk mendukung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Lebih lanjut, ia menyebutkan empat rumah sakit swasta di Kabupaten Pati yang sudah aktif menyalurkan dana CSR.

“Yang sudah itu dari Rumah Sakit Keluarga Sehat (KSH), Rumah Sakit Islam (RSI), Rumah Sakit Fastabiq, sama Rumah Sakit Mitra Bangsa. Itu ada 4 rumah sakit yang sudah,” sebutnya.

Aviani menjelaskan, penyaluran dana CSR dari rumah sakit swasta itu ditujukan untuk membantu masyarakat yang berada di sekitar rumah sakit dan belum mempunyai BPJS Kesehatan.

“Yang ditargetkan yang belum punya BPJS. Kalau yang miskin ‘kan sudah dari Pemda,” tegasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version