KUDUS, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Masan, menyebut masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan perangkat desa di Kecamatan Undaan. Utamanya terkait penanganan masalah tanggul.
Masan mengatakan Kecamatan Undaan merupakan wilayah yang rawan mengalami bencana banjir sehingga perlu ada penguatan tanggul di wilayah tersebut.
“Di wilayah Kecamatan Undaan yang masih jadi PR bagi perangkat desa dan pemerintah desa itu penanganan banjir melalui tanggul itu,” kata Masan saat menghadiri acara halal bi halal bersama Persatuan Perangkat Desa Indonesia Kecamatan Undaan di Balai Desa Undaan Tengah, Selasa, 7 Mei 2024.
Dia menjelaskan keberadaan tanggul memiliki efek yang cukup besar di masyarakat. Hal ini lantaran tanggul bisa melindungi pemukiman dan lahan pertanian warga dari luapan air sungai saat musim penghujan.
“Karena tanggul itu efeknya banyak, menyangkut pertanian dan pemukiman. Kalau tanggul tidak aman itu repot, oleh karena itu tanggul sangat prioritas,” ujarnya.
Sementara terkait infrastruktur jalan di Kecamatan Undaan, Masan menilai sudah bagus. Termasuk jumlah UMKM di Kecamatan Undaan juga sudah bagus karena mengalami peningkatan.
“Jalan yang menjadi kewenangan desa mayoritas sudah bagus, jalan milik kabupaten juga sudah bagus. Yang masih belum bagus yaitu jalan yang menjadi kewenangan provinsi, tapi memang ini tidak bisa diselesaikan oleh desa karena anggarannya tidak ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, Masan berharap ada program pembangunan dari bawah atau dari desa. Oleh karena itu, dirinya mengusulkan program bantuan operasional dan pemberdayaan bagi RT atau RW senilai Rp25 juta per tahun.
“Dengan adanya program ini, persoalan-persoalan dari bawah itu bisa selesai. Misalnya urusan sampah itu maksimal selesai di desa, ini konsep pembangunan dari bawah,” tukasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkarjateng.id)